Jumat, 12 Juli 2013

Edelweis

Edelweis..
Bunga indah, langka, yang biasanya hanya tumbuh di daerah pegunungan atau lebih tepatnya dipuncak gunung.Yang kita tahu bunga ini bernama bunga abadi karena melambangkan keabadian cinta sepasang kekasih. Tapi bukan edelweis itu yang ingin ku ceritakan. Edelweis chintia, seorang mahasiswi smester 3 di salah satu universitas swasta di medan.Gadis manis berkulit kuning langsat, sedikit tomboy yang pertama kali ku temui saat acara lomba lintas alam se - sumatera utara beberapa tahun yang lalu.

##
Rob, gimana kesiapan acaranya besok? Tanya bang fael, salah satu senior dikampus ku yang merupakan ketua organisasi Mapala. Bang fael  pula yang menunjuk aku sebagai ketua panitia lomba lintas alam sumut yang di ikuti universitas negeri dan swasta.
Ok bang, sementara belum ada kendala, tapi bang...
Anak anak yang lain dah tau semuakan tugas pokoknya, abangkan tau sendiri waktu kita dah deket.
“Santai rob, semuanya dah abang kasi tau..
Abang juga yakin, Roby aryadi sebagai ketua panitia bisa..
“bisa apa bang, bisa mati iya…
hahahahaahahaa……
kami pun tertawa seakan tidak ada masalah yang akan datang.

#Hari H pun tiba, sore itu terlihat mulai bermunculannya peserta peserta yang merupakan mahasiswa dari universitas seluruh sumatera utara. Mereka datang dengan menaiki mobil dan bus.
Kesibukan pun tak terelakkan, rasa haus dan lapar tak lagi terasa..
‘’Permisi bang, tempat daftar ulang peserta dimana ya…
Aku berhenti sejenak dari kesibukanaku karena dikejutkan dengan sesosok wanita yang merupakan salah satu peserta dalam acara ini..
“Oh, di loket ujung sebelah kiri mbak..
Tapi kalo mau nunggu sebentar langsung dengan saya juga bisa, kan mbak liat sendiri disana lagi penuh..
‘‘mmm.... yawdah, aku tunggu bentar aja..
aku hanya diam sambil melayangkan senyum kepadanya..



##
Taburan bintang bintang dan nyanyian jangkrik jangkrik dibalik semak blukar menemani sepi malam. Terdiam dan terdiam terhanyut dinginnya angin malam yang bergerak menyentuh kulit hingga menusuk kedalam tulang.
Terlihat oleh ku seorang gadis yang sedang menahan dinginnya udara disini. Wajar saja, udara daerah pegunungan kan emang dingin, mungkin dya masih baru dan ini kali pertama mengikuti kegiatan seperti ini. Tanpa fikir panjang aku langsung menghampirinya dan menawarkan segelas capucino hangat padanya..
‘‘Mau capucino??
Dya hanya diam dan menggelengkan kepalanya, aku tau dya merasa sangat kedinginan walau telah memakai switer tebal ditambah syal yang menggulung dilehernya.
Ambilah capucino ini, ini akan membuat kamu merasa hangat,
gak bang, makasih,, sekali lagi dya menolak pemberian ku,
tanpa pamit aku langsung pergi untuk mengambil beberapa batang kayu bakar untuk membuat api unggun kecil di depannya.
Gimana, dah merasa hangat??
dya kembali diam dan mengangguk,,

untuk beberapa saat kami saling membisu dan aku terus meminum sedikit demi sedikit capucino yang ada dtangan ku..
sekali lagi aku meninggalkannya dan tak lama kembali lagi dengan segelas capucino hangat yang baru ku buat.
‘‘Nih ambil..
ayo ambil ajja, aku tau kalo kamu kedinginan minuman ini akan buat kamu semakin hangat,

akhirnya dya mau menerimanya dan masih saja diam.
Baru pertama kali ya ikut kegiatan seperti ini,
lagi lagi dya hanya menganggukkan kepalanya.

Hehehehe
Pantes, seharusnya kamu ikut gabung ma yang laen tu disana, aku tertawa sambil menunjuk kearah temen temen lain yang sedang menikmati acara kebersamaan.
Oiya, kenalkan.. nama qu roby, roby aryadi, aku ketua panitia acara ini
Dya tetap diam sambil memegang erat cangkir yang berisi capucino hangar yang tadi qu berikan.
Yauda kalo tetap gak mw ngomong, mw ikut ma ku ngumpul ma anak anak yang lain gak?
atau mw disini aja di depan api unggun mini ini.

Lagi lagi dia diam,,
diam diam diam n diam, cewek manis misterius yang membuat aku penasaran tetapi tak ingin mencari tau lebih dalam tentangnya. Aku pun meninggalkannya sendiri bersama unggun yg sedang berkobar memberikan kehangatan.
Tak terasa tiga hari berlalu dan acara selesai dengan membuahkan kesuksesan.
Itulah awal dimana aku bertemu dengan si cewek manis.

##Bintang dan langit qu pandangi malam dimalam malam dingin itu, sentuhan mesra dari angin angin siang hari itu, hangat mentari sentuhi sepanjang detiknya, hari hari yang berlalu bagaikan air hujan yang jatuh dari langit yang takan pernah kembali.
Mata ku fokus memandang layar laptop yang sedang aktif facebooknya,
tiba tiba,,
cekklliing......
suara pesan datang menghampiri fb qu yang ternyata si mico, temen sekelas qu yang juga salah satu anggota mapala di campus.
*Rob, da yg mw knln ma mu tu.
Tp dy malu..
**emg sp??*ada lah.. klen da pernh ktmu sblmnya..
**ach, srius.. da pernhketemu k gak kenal.*kan lum s4 kenalan
**mmm... ywd mana orgny..
*kw liat fbny “sie bunga edelweis“

*ok..

tanpa fikir panjang qu arahkan mouse qu ke arah pencarian, terlihat oleh qufoto cewek yang tak asing lagi bagi qu,sebelum qu add ternyata ada 1 permintaan pertemanan yang ternyata orang yang sedang qu lihat fbnya.
cekklliing......
*thx y da d add,,
**ok masama..
*masih ingat gak sama ku??
**sapa y...
*
L L L gt ya,,, yasudah la...
**hehehehehe ya ingat la, sp coba yg gak ingat ama cwe yg mlm2 kdingnn n mw dbntu sok jual mahal.
*iy mf kl kmrin thu da smbong,
oy bg, knlkan, nama qu edelweis chintia, panggil ajja adel, dari univ nusantara, salam kenal

n mf br smpat memperekenalkan diri..
kl bg gak sa knal kn dr ge, krna adel da tw bnyak tntng bg,
. bg ne no hp qu,, 0852784*** kita smbg lain kali y,,
askum
.**iy, nnti qu hubungi.. n tolong jangan panggil abang y.. panggil ajja roby n salam kenal jg..

Hari hari berlalu dan kami menjadi semakin akrab walau hanya sebatas teman sms, telp dan dunia maya lainnya. Sampai pada sabtu sore aku mencoba ngajak adel tuk janjian ketemu disalah satu cafe yang berada di jalan rangeroad, yang akhirnya jadi tempat favorit kami setiap jalan bareng. Aku tak tau kenapa aku begitu senang setiap kali berdua dengannya.
sore itu menjadi sore yang indah, ntah kenapa jantung ini merasa berdetak lebih kencang perasaan senang datang menghampiri ku, terlihat oleh qu kupu kupu bersayap yang kepak kepakan sayapnya bergores dusta. Waktu berganti begitu cepat, detik berganti menit berlalu dalam kenangan kenangan yang tertinggal. Meninggalkan qu dalam sepi,pergi jauh tanpa salam perpisahan. Aku tak menyangka kalau itu adalah sore terakhir pertemuan kami. Aku kehilangan dan merasa sangat kehilangan, aku taktau dosa apa yang telah aku lakukan yang membuat adel menghilang tanpa jejak.
Beberapa tahun kemudian aku tepat berdiri di seberang jalan cafe, tepat dimana aku sering berkunjung dengan adel, bayang bayang masalalu muncul di dalam otakqu..

aku bagaikan tanah dimusim kemarau yang gersang dan serta merta datang nya musim hujan. Tamat dengan tetesan air pertama yang mengguyur tubuh ku. Menerima panggilan kering yang mencakar.
Tuhan tolong aku..
Tolong ajari aku membaca tanda tanda itu..
Tentang cinta yang tak pernah selesai dengan pertandanya, tentang kenangan yang berlalu, tentang angin disore itu, tentang dinginnya angin pegunungan, tentang seorang wanita indah yang entah brantah kehadirannya.
Aku tak tau dengan apa yang kurasa, aku mengingkan adel kembali dan melakukan hal hal yang dulu pernah dijalan kan bersama.
Mungkin Tuhan mendengar doa yang qu panjatkan tulus didalam hati,
Tak lama aku berdiri diseberang jalan cafe itu, terlihat oleh qu seorang wanita yang tak asing bagiku,ya,,
adel,, yang baru keluar dari cafe itu. Ternyata adel juga masih ingat dengan tempat itu, tempat dimana kami menghabiskan banyak waktu berdua disetiap sore.

Aku langsung menghampirinya tetapi telat, adel sudah masuk kedalam mobil jazz putih dan langsung pergi meninggalkan qu. Aku hanya bisa diam dan membisu, sampai akhirnya ada seorang lelaki menghampiri qu dan mengajak masuk kedalam cafe itu.
Aku terkejut mendengarkan pernyataan lelaki itu yang ternyata adalah ayahnya adel, adel terkena Penyakit Leukemia yang baru memasuki stadium 4, tanpa sengaja ayahnya yang berada dibalik pintu kamarnya mendengar permohonan dan berkata kepada ALLAH, “Ya ALLAH Jika ini jalan untukku, aku akansiap menerimanya dengan ikhlas. Namun satu permintaanku sebelum aku tiada, aku ingin merasakan kebahagiaan di sisa umur ku bersama orang yang mau menerima dantulus mencintaiku dengan kondisi ku seperti ini. mengingat perkataan adel itu, ayahnya berniat mencari siapa pemuda yang ia cintai selama ini dan akhirnya menemuakan pemuda itu, orang itu adalah aku. Aku sempat terkejut mendengarkan pernyataanitu, adel takut kalau aku sampai tau tentang penyakitnya aku akan meninggalkannya dan itu sebabnya selama ini adel menjauh dari qu. Sisa umur adel tinggal 3 bulan lagi, dan disisa umur itu ayahnya pingin ada seorang pemuda yang dapat membuat adel tersenyum.
Ayahnya  juga meminta pada qu untuk dapat menemani hari hari adel selama 3 bulan ini dengan bayaran yang menggiurkan. Mendengar permohonan ayah adel yang begitu tulus aku tak dapat berkata “tidak” dan langsung menyetujuinya. A
kupun diberikan alamat rumah dan disuruh datang esok pagi kerumahnya.
##sejuknya pagi berhiaskan embun nan menetes diatas dedaunan,sang surya pun enggan memperlihatkan senyum manisny kepada dunia, yang ada hanya waktu tuk mnunggu runtuhnya langit tuk jatuh kebumi.
Aku terkejut ketika sampai didepan rumah adel, aku tak menyangka keluarga adel adalah orang yang super duper kaya, rumah bagaikan istana kerajaan, di halaman rumah terdapat 4 mobil mewah, begitu masuk melewati gerbang aku langsung disambut pembantu dan disuruh masuk untuk menemui pak baskoro yang tak lain adalah ayah adel. Pembicaan serius pun dimulai dan tanpa basa basi pakbaskoro mengatakan seluruh tugas qu.
“wwhhooaamm…
Siapa sih yang buka tirainya, masih ngantuk tau.. suara lucu adel yang qu dengar saat baru bangun, aku hanya diam dan melihat seorang gadis bagaikan bayi yang lucu. Adel masih belum sadar kalau aku ada dihadapannya, adel berfikir kalo aku adalah mang ujang yang merupakan salah satu pembantu dirumah, sampai aku berkata,
“Adel bangun, langsung mandi, sarapan.. dah siang lo..
mendengar  panggilan qu adel terhentakdan langsung bangkit dari tempat tidurnya..
roby.. Adel berulang kali mengucek matanya dan masih gak percaya akan adanya aku di depan matanya.

roby kan??
iya.. ini aku del,
roby..  roby aryadi, kenapa? Terkejutya... hehehehehehe

jawab qu sambil senyum senyum kepadanya.
tapi kok bisa?
Kok bisa ada dikamar qu,bisa tau rumah qu?? Adel tetap masih penasaran.
Yaudah, mandi dan kita sarapan bareng dibawah, ayahmu sudah nungguin anak gadisnya tu, cepat ya,, qu tunggu dibawah, kalo gak, jatah sarapanmu ntar qu habisi lo..
jawab qu bercanda sambil keluar dari kamar adel. Tanpa fikir panjang adel langsung pergi mandi karna pingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Tak lama setelah itu adel keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan dan langsung menyerang ayahnya dengan segudang pertanyaan, tetapi pak baskoro hanya tersenyum dan berkata..

“tanyakan langsung aja ke orangnya..      
Adel langsung melirik kearah qu..
“Gini lo del, Gak sengaja kemarin aku ketemu dengan ayahmu di mall, kami ngobrol ngbrol dan ternyata beliau adalah ayah mu, ya karna aku dah tau dan aku juga kangen mamu, aku minta izin tuk datang hari ini tuk buat kejutan. Hehehehe
Hhmmm... aku gak percaya.. jawab adel dengan santai..
Sudah sudah,, lebih baik kita sarapan yuk.. ajak pak baskoro
Kami pun makan sambil ngobrol ngobrol dipagi itu. Keesok kan harinya adel ngajak aku tuk janjian di cafe biasa. Aku duduk dipokok sebelah kanan dan 15 menit kemudian adel datang. Adel terlihat semakin cantik sore itu, dengan memakai jilbab merah hati ditambah lagi memakai rok, baru kali ini aku melihat adel memakai rokkarna dulu adel selalu memakai celana jins.
Dah lama,,sory ya,,
habisnya tadi pak prapto (supir) lama banget bawa mobilnya en aku bilang gak usah dijemput, jadi antar aku pulang ya,, hehehe
crutus adel sambil cengingisan,

Gak juga kok.. Cuma 15 menit,emang mau diantar pulang naik vespa jadul itu ?
Mau donk,aku pingin jalan jalan berdua ma mu lo.. ech, Rapi amat dirimu hari ini rob..
Kan mau ketemu kamu.. hehehehehehe
Jawab qu sambil ketawa.
 Pembicaraan dan canda tawa pun terbangun disore itu tetapi tak lama setelah aku melayangkan satu pertanyaan untuknya.
‘’Del,sebenarnya apa sih alasan kamu menghilang tanpa kabar selama beberapa tahun ini ?
adel hanya terdiam dan melamun setelah mendengar pertanyaan qu.

Del, kok diem ? kalo gak mau jawab juga gak papa kok.. kita lupain aja.
Aku pergi meninggalkannya untuk membayar es krim dan kentang goreng yang sama sekali tak tersentuh olehnya. Bulatannya mencair seperti muntahan bayi sesudah memakan bubur milna. Ceres warna warni membuatnya seperti benar benar keluar daribibir mungil.
“Kok gak dimakan del??
gak, tiba tiba kenyang aja..

mmm…yaudah, gerak yuk,,
adel hanya menganggukkan kepalanya saja dan keluar cafe.
Rob, ada sesuatu yang mau akuceritakan.
Ada apa? Cerita aja
Maafin aku rob, Alasan kenapa aku menghilang secara tiba tiba darimu, sesuatu yang tak ingin orang lain mengetahuinya dan mungkin sudah saatnya aku berkata jujur. Ada penyakit yang sedang menyerang tubuh qu, Aku terkena kanker darah yang biasa disebutleukemia. Baru baru ini meningkat menjadi stadium 4, waktu qu gak banyak lagi, hanya 3 bulan untuk sisaumur qu.
Dengan air mata yang membasahi pipi dan bibir mungil itu, Adel mengungkapkan semua yang telah terjadi pada dirinya, tak kuasa menahan kepedihan yang ada didalam hatinya hingga adel berhenti berbicara.
‘’Aku tau kok del, ayah mu telah menceritakan semuanya pada qu. Tentang penyakitmu itu, kamu belum berani untuk mengatakannya padaku, karena takut jika aku dan yang lain mengetahui hal ini, kami akan menjauh darimu. Jadi lebih baik dirimu aja yang menjauh dari ku, bukan begitu alasannya? Kalo benar begitu alasannya kamu salah besar del, jujur aku pribadi gak memperdulikan hal itu,malah aku akan menemanimu meski kamu menghidap leukemia ditubuhmu, disisawaktumu itu janji ku.
Mendengar kata kata ku itu adel langsung memelukku dengan erat danmenangis, pundakku basah, air mata mengalir begitu deras dan dengan suara lembut adel berkata..
“makasih,, makasih roby..

Iya, tapi sudah donk meluknya, malu tau diliatin orang tu,
Maaf,,
gak papa kok..

Jalan yang mengantarkanku masih tetap sendu yang sama, seperti mataadel. Mata yang selalu mengundang semua orang untuk berenang. Dua ekor ayam menyebrang jalan, berebut seekor belalang yang sayapnya patah. Hampir hujan,tapi semoga tidak. Aku menjalankan vespa dengan sangat lambat, bukan karna kelaparan atau karna mencari petunjuk jalan, tetapi aku sibuk menghangatkan diriku dengan kenangan, kenangan bersama adel.
Malam itu aku mengajak adel tuk makan malam bersama diresto yang belum pernah kami kunjungi, resto sederhana tapi nyaman.
## Sesampainyadi rumah, adel mengirim pesan kepadaku untuk menanyakan apakah aku sudah sampai di rumah atau belum.
Seperti biasa, sebelum tidur adel selalu menulis hal hal yang terjadi pada dayrinya.
***
dayri sayang..
Cuma kamu yang slalu menjadi tempat curhat ku, semoga kamu g bosen bosenya mendengarnya,,
Waktu ke waktu, aku mulai semakin merasa nyaman dengan Roby, Rasa yang dulu telah kucoba buang kini dia datang kembali. Selain cakep, ramah, roby juga seorang lelaki yang sangatbaik dan perhatian. Tentang penyakitku ini, awalnya aku belum berani untuk mengatakannya kepadanya, karena aku takut jika roby mengetahui hal ini, robyakan menjauh dariku. Tapi ternyata enggak, roby sudah tau sebelumnya, Jelas akukaget mendengarnya dan mengira jika roby tak ingin lagi mendekatiku karena aku mengidap penyakit leukemia. roby diberi tau oleh ayah dan roby mengatakan akan menemani ku disisa umur ku yang singkat ini. Bebanku terlepas selama ini untuk merahasiakan penyakitku ini kepada roby dan hubungan kami pun menjadi semakin dekat. Aku sangat bersyukur punya teman seperti roby. Tapi Dayri,, Aku pingen lebih, aku ingin roby menjadi milikku dan menikah dengannya. Tapi apa mungkin roby mau..
Dulu aku sangat sadar dan tak akan pernah berharap dan bermimpi bisa berdekatan dengannya. Berkhayal pun tidak.Melihatnya dari jauh itu sudah cukup, dia tidak melarangku tuk mencuri bayangannya dan menyimpan dihati ini. Rasanya sangat kaku sewaktu aku mencuri curi sisa sisa senyum dibibirnya. Iya, itu hal mustahil yang takkan aku dapatkan. Banyak gadis yang telah mengambil senyum roby, dan lebih banyak juga yang bermimpi.
Luka dan pengharapan adalah doaku.Setia dan janji adalah mantra ku, ku persiapkan hati ku untuk mencintai dan dicintainya. Menulis sajak sajak atas namanya dan membabat masa lalu bersamanya. Kadang kadang berharap, dia secepatnya saja dia mengatakan cinta,meski semua hanyalah hayalan belaka.

Teriknya matahari disiang itu bagaikan si jago merah yang siap melahap pemukiman sempit dipemukiman kumuh ibu kota.
Kkrriiiinngg………….
suara hp ku berbunyi yang ternyata pak Baskoro menelp dan meminta aku untuk datang kerumahnya dan tanpa fikir panjang aku langsung kerumahnya.

Roby, saya sudah lihat perkembangan yang telah terjadi oleh adel,,
Ini ambilah..
Pak baskoro menyodorkan sebuah amplop kepada ku,
Apa ini pak?
Itu hasil kerja kamu selama ini, ambillah..
Tidak pak, terima kasih. Saya melakukan ini secara ikhlas.
Sudah ambil lah, dan saya mau kamu melakukan hal yang lebih berat lagi,
Pak baskoro ingin aku menyatakan cintaku kepada adel dan mengajaknya menikah disisa umur adel yang singkat. Ternyata pak baskoro telah membaca buku harian adel yang menginginkan hubungan yang lebih serius disisa umurnya. Aku bingung harus mengungkapkan apa yang kurasa, aku rasa di umur ku yang ke 21 ini masih sangat muda untuk menikah. Aku masi ingin kuliah dan bekerja.
Kenapa diam? Ayo beri jawaban, saya janji akan membayar 10x lipat dari yang sekarang.
Aku masih tetap diam tanpa mengucap satu kata pun, Kami dikejutkan dengan bunyi gelas pecah. Ternyata adel yang berniat membawakan minuman untuk kami secara tak sengaja mendengar pembicaraan kami.
Dengan cepat adel menghampiri kami yang sedang berbincang-bincang diruang tamu. !! Dengan muka marah, adel bilang kepada ayahnya “yah, apa maksud semua ini? Mengapa ayah melakukan ini semua?
 kami terlihat sangat kaget dan panik saat adel berkata seperti itu. kami hanya diam, menundukkan kepala dan tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan yang aku berikan. “Mengapa kalian semua diam?”,tambah adel dengan nada menyentak.

Adel kecewa dan sangat kesal pada ayah yang telah membohongi adel selama ini. Ternyata itu adalah perbuatan ayah yang menyuruh Roby untuk berpura-pura menjadi kekasihku.  Akhirnya pak baskoro menjawab, bahwa ia tak sengaja mendengar pembicaraan adel dulu yang menginginkan aku menjadi kekasihnya dan pernikahan sebagai permohonan terakhirnya.Beliau tak tega mendengarnya dan tidak bermaksud untuk menyakiti hati adel. Beliau mencari tau siapa orangyang bernama roby yang dulu sering disebut sebut dan diceritakan oleh adel padanya. Maka dari itu pak baskoro mencari tahu tentang aku agar adel bisa bahagia. Aku  hanya terdiam dan terlihat merasa bersalah.
“Jadi selama ini kamu hanya mempermainkan aku dan tentang semua janjimu yang mengatakan akan selalu ada untukku sebenarnya hanya kebohongan saja?” Tanya adel kepada pada ku dengan emosinya.
 aku berusaha menjelaskan, namun adel tak ingin mendengarkan penjelasanku.
Diiaaammmm…. Dengar roby..
Bagiku, semua ini sudah cukup jelas!! adel bergegas pergi meninggalkan kami dan keluar dari rumah.
Aku berusaha mengejarnya dan memberikan penjelasan.
“Del,, Aku minta maaf sebelumnya. Memang benar jika aku telah disuruh ayahmu untuk berpura-pura mendekatimu dan mencintaimu. Mungkin kamu berfikir kalo memang aku jalani ini dengan semua kebohongan, tapi percayalah jika dari dulu aku benar-benar mencintaimu.
Walau aku tak tau sejak kapan, munkin sejak pertama kali kita bertemu diperkemahan itu, saat kamu sedang tertusuk dinginnya udara pegunungan dan aku mendekatimu dan ingin sekali dekat denganmu tetapi kamu diam. Aku suka ma kamu dengan tulus apa adanya!!! Aku akan selalu berada disampingmu. Del, tolong percaya ma ku.
Mendengar jawaban ku tadi, adel terlihat bingung harus percaya atau tidak.Karena ia takutkan jika itu hanya akal-akalan aku agar ia bisa lebih tenang.

Aaahh.. itu pasti akal-akalan kau saja!! Tanpa banyak bicara, adel menghiraukan ku dan pergi meninggalkan kami. Sambil pergi, aku berteriak
“Kamu boleh gak percaya dengan perkataanku tadi, yang jelas aku akan buktikan semua ini kepada kamu!!
cinta tidak bisa kita pilih, tapi cinta lah yang memilih kita..!!
## Hangat mentari pagi seperti tetesan serat dedaunan, memberi aroma yang tak terupa bagaikan wangi bayi selesai mandi dan taburan bedak beruah ditubuhnya.
Pagi itu aku sudah berada dirumah adel menyiapkan sarapan, aku menunggu adel tak kunjung jua keluar dari kamar. Hingga akhirnya terdengar suara pintu yang berbunyi pelan dan aku langsung berdiri di depannya.        
adel terkejut melihat aku yang sudah berada di depan kamarnya. Dengan muka yang seolah-olah tidak ada masalah, setelah sarapan aku ingin mengajak adel tuk berjalan-jalan ke sebuah danau yang letaknya tak jauh dari rumahku.
“Mau apalagi kamu kesini?” ujar adel sambil pergi ke kamar mandi.`Sampai adel keluar kamar mandi, aku masih berdiri di depan kamarnya.
Del, ayo sarapan, aku dah menyiapin nasi goreng  kesukaanmu, trus kita jalan ke danau,danaunya indah lo..
“Masih berani juga ya kau menginjakkan kaki di rumahku? Pake acara ngajak aku jalan lagi.. Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!!” ujar Adel dengan nada yang menyentak. “Aku gak akan pergi sebelum kamu memaafkan aku dan percaya jika aku benar-benar tulus mencintai kamu.
”Saat itu, adel yang sudah muak dengan penjelasan ku dan langsung menyeretku keluar dari rumahnya.
Tak lama setelahnya tiba tiba hujan mengguyur kota ini,  aku tetap berada di depan rumah sambil menahan dinginnya udara diluar. Kulihat sesekali adel mengintip ku dijenadel kamarnya yang berada d lantai 2, dari bawah aku berteriaak
“Del,,

aku akan menunggu kamu sampai kamu mau keluar dan memaafkan aku.
mungkin adel emang bener bener marah pada ku, bahkan setelah mendengarkan teriakan ku tadi adel tak merespon sedikitpun malah belagak cuek dan terlihat gak peduli sama sekali.

Aku menunggu dan terus menunggu hingga malam tiba rintikkan hujan masih saja ada dan tubuh ini sudah menggigil, aku tak lagi bagai karang tersapu ombak yang tetap berdiri tegar.
Malam yang kuharap, mimpi yang bersimbah doa, Untuk bersama para pemuja.Namun kenangan akan masa lalu tetap merampok sebagai catatan yang tak terlupa.
Aku tau tubuh ini tak akan lama lagi sanggup untuk berdiri dibawah langit yang penuh akan derita.

## Gimana keadaanmu rob?
tanya adel,
aku lagi dimana?
kamu berada dikamarku tau,

ternyata tadi malam aku kelelahan dan terjatuh hingga dibawa kedalam rumah oleh adel.
Rob, sebenernya kemarin aku bingung akan perkataanmu, aku harus percayaatau tidak. Tetapi setelah melihat pengorbanan mu aku percaya kok.
Sewaktu kamu diluar, aku terus memikirkan kamu dan sesekali mengintipnya dari jenadel kamarku. Akhirnya, hatiku luluh karena tak tega melihat penderitaan kamu hanya untuk meminta maaf kepadaku. Aku pun keluar dari rumah dan menjemputmu yang basah kuyup yang ternyata sudah tak sadarkan diri. Aku bener bener minta maaf.
“Apa kamu baik-baik saja? Tentang permintaan maaf kamu itu, aku sudah maafkan kamu!! Apa kamu benar-benar tulus mencintaiku?” ucap adel pada ku. “
Yaiya la..!!”
Terus pakaian ku sapa yang ganti? Kok seperti kaos cewek.
adel hanya tersnyum dan meninggalkanku.

Di meja makan kami berkumpul untuk sarapan yang telah disediakan mbok ina.
Rob, tentang tawaranmu yang mau ngajak aku ke danau masih berlaku gak?
masih dong.. kenapa? Mau kesana,,
mau lah,, ini kan acara ngdate kita yang pertama jadian..

Eecckkhh.... (tersedak)
kenapa rob? Nih minum..
gak papa kok del, tapi tanya dulu donk sama ayah boleh gak..

Boleh kan yah.. boleh ya boleh ya...
Pak baskoro hanya mengangguk dan tersenyum pada adel yang merupakan anak paling kecil dan dimanja dari ketiga saudaranya.
Sore itu kami berangkat menaiki jazz putih milik adel, sebenernya adel meminta untuk menaiki vespa qu saja, tetapi tak di izini pak baskoro dengan alasan kesehatan adel.
Danau yang airnya jernih itu, dan sebuah tanggul yang mungkin jika tanggul itu hancur akan menenggelamkan aku beserta isi danau ini. Dengan tiga kincir angin besar yang berada disekelilingnya begitu berkuasa disamping jembatan tua yang tak pernah capai menyangga tubuh tubuh yang berbincang di atasnya.
Aku terkejut ketika tanganku digenggam erat dengan adel, ini kali pertama adel merangkul lengan, menggenggam erat serta bersandar dipundakku, kami duduk berteduh dibawah pohon cemara yang dikelilingi pohon pinus diantaranya. Kasih, didalam sana pasti dingin airnya,angin yang sepoi yang selalu mengecupimu dengan senyum dan aku cemburu dengan langit itu yang selalu dapat memandangmu dari atas sana. Tau kah kamu perasaanku?
sore itu kami bermain dengan canda tawa, berkejar kejaran dan terlihat dari kejauhan matahari yang akan menghilang bagaikan danau melahapnya perlahan.

Roby, aku seneng banget hari ini,, makasih ya sayang.
Aku hanya mengelus jilbabyang menutupi kepalanya sambil memberikan senyuman yang tulus padanya.
Del, pulang yuk..
Boleh,,
Setelah beberapa langkah kami berjalan tiba tiba kaki adel terasa sakit. Sakit bagaikan seluruh bagian tulangnya tertusuk ribuan jarum.
Kamu gak papa del? Tanya ku dengan khawatir
Rob, sakit baget,,
aku tak tega melihat adel menahan rasa sakit itu, tanpa fikir panjang aku langsung menggendong adel tuk masuk kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit untuk bertemu dokter Hersky,dokter spesialis yang biasa menangani  adel. Sesampainya dirumah sakit adel langsung masuk keruangan khusus yang aku sendiri tidak boleh masuk. Aku berinisiatif menelp pak baskoro walaupun adel menyuruhku untuk merahasiakannya.Tak berapa lama pak baskoro datang dan kami langsung menemui dokter hersky.
“Dok, gimana keadaan anak saya? Tanya pak baskoro..
Kelihatannya penyakit adel bener bener semakin parah, adel terkena leukemia limfositik kronis. Jelas dokter hersky
Terus apa yang harus kami lakukan dok? Tanya ku lanjut
Kita gak bisa berbuat banyak, yang dapat kita lakukan saat ini adalah menghiburnya, memberi semangat dan motivasi dan jangan lupa melakokan kemoterapi yang intensive padanya. Jelas dokter
Setelah mendengatkan penjelasan dokter hersky kami langsung memasuki ruangan yang adel tempati.
Sayang kamu gak apa apakan..kamu harus kuat ya,, pak baskoro memberikan motifasi pada adel.
Iya yah,, makasih. Adel gak papa kok.. adel masih kuat. Jelas adel dengan suara serak..
Rob, makasih ya dah mau nemenin aku dan nganter aku kasini.
Iya, gak papa kok, itu kan sudah tugas aku sebagai cowok kamu. Jawab ku sambil tersenyum.
Beberapa hari aku terus bersamanya dan keadaan adel semakin memburuk,
Rob, apa yang terjadi ama kaki ku? Kaki ku gak dapat kurasakan lagi. Lapor adel dengan nada cemas, mendengar hal tersebut aku langsung melaporkan kejadian tersebut kepada dokter, dan langsung di cek.Setelah pengecekkan selesai dokter pun memanggil pak baskoro dan aku untuk membahas keadaan adel.
Dokter berkata jika kanker darah dalam tubuh adel sudah menyebar dengan cepat dan merusak pada system sarafnya hingga adel mengalami kelumpuhan. Dokter pun mengatakan jika adel takakan hidup lebih lama lagi dan mungkin bisa dihitung minggu. Padahal, saat itu dokter mengatakan adel akan bertahan hidup selama 3 bulan lagi, dan sekarang masih bulan ke-1. Aku bingung harus berbuat apa.
Sering kubuat permainan bintang jatuh yang dipercaya sebagai pertanda, Seperti surat serkal yang kukirim untuk mu dalam impian impian yang tak sekedar pemanis masa. Tapi ia adalah sesuatu, bagaimana kita mencapai apa yang kitaimpikan, mempertahankan apa apa yang kita impikan. Mempertahankan apa apa yang kita miliki, meski halangan dan ketakutan sering kali muncul. Aku tak mau ia pergi meninggalkanku.
Aku dan pak baskoro masuk ke dalam ruangan dimana adel sedang berbaring lemah. Pak baskoro pun mengatakan hasil itu kepada adel. Adel yang mendengarhal itu hanya bisa pasrah dan menangis. “Mengapa cobaan ini engkau berikankepa daku ya Allah?” Ucap adel dalam.
Beberapa hari adel dirawat dan hari-hari itu aku berusaha setia berada disamping adel.
Adel berkata kepada ku, “rob, maukah kamu mengabulkan permohonan terakhirku?”.
kenapa jawab begitu“? Emang apa yang kamu mau sayang?, jawab ku sambil menggenggam tangan adel yang lemah.

“Aku mau edelweis.. bunga abadi yang menandakan cinta sejati, bunga kasih sayang. Aku mau itu dari kamu roby. Setelah itu menikahlah dengan ku. Kata adel dengan suara pelan..
Edelweiss ya.. bunga yang indah,, seindah nama del,, edelweiss chintia.. aku janji akan mendapatkannya untuk kamu del.. jawab ku dengan senyum.
Kamu harus kuat ya,, tunggu aku pulang membawa bunga itu,, jelasku yang masih menggenggam tangannya. Akan qu pertaruh kan segala milik ku. Akan ku berikn semua yang ada dalam hidup qu untuk bisa hidup bersamanya.
Mendengar permintaan adel itu aku langsung menelp 7 orang teman baikku tuk menemaniku pergi mencari bunga edelweiss itu. Tapi sayang yuli salah satu teman ku mengatakan kalau di sinabung,edelweis lagi tidak mekar. Jadi kami mengganti tujuan yang akan di naiki, yaitu salah satu gunung tertinggi Indonesia dengan ketinggian 3805mdpl “kerinci”.
Malam itu juga kami berangkat, perjalanan yang melelahkan tapi membuahkan hasil. Di puncak aku menuliskan namanya di atas batu besar, dan siang telah berubah menjadi petang yang indah, camar camar yang menyampaikan salammu datang menghampiri ku dengam suara suaranya di pepohonan itu. Dan dari pandangan ku yang jauh ini, kau disana untuk mengingat mu, aku mencintaimu.
Di tepi bebatuan itu terdapat sekumpulan bunga indah yang mejadi tujuan awalku. Kupetik dan kurangkai dengan indah. Akan kujadiakan ini sebagai hadiah terindah untuk diayang menunggu ku disana. Aku langsung bergegas meninggalkan tempat itu dan pulang.
Rob, dirimu kau mau langsungpulang ni? Tanya idink salah satu teman qu
Iya brow.. kan klen tau sendiri tujuan utama ku kesini, jawab ku.
Yaudah, aku ma iji kan nemani roby turun, aku tunggu di bawah ya, aku tunggu di penginapan biasa,, sambut marta..
Sebelum turun aku menjabat tangan tangan teman teman ku sebagai tanda persahabatan kami.
3 hari setelahnya aku sampai ke rumah dan tanpa fikir panjang langsung bergegas ke rumah sakit. Disana terlihat oleh ku beberapa orang keluarga adel yang sedang menjenguk,,
Aku tak tega melihat kondisi adel yang sudah sangat parah itu, adel koma dan tak sadarkan diri. Pak baskoro yang melihatku langsung menyuruh ku menemui anak kesayangannya itu.
Del, ini aku roby. Tolong bangun.. adel masih saja tidak sadarkan diri.
Dokter yang datang menyuruhaku dan pak baskoro menemuinya di ruangan.
Dok, gimana keadaan adel?
Keadaannya semakin kritis,sepertinya kita harus merelakannya..
merelakan?
maksud dokter?

Iya, kita mengikhlas kanadel, merelakan adel pergi dengan tenang,
saat itu juga aku tak kuat menahan kepedihan yang terjadi, bahkan aku tak sadar kalau air mata ini jatuh begitu deras bagaikan air hujan yang jatuh dari langit kelabu.
Semalaman aku gak tidur tuk menjaga adel walau tanpa sadar aku telah terlelap di sebalah adel.
Roby, roby.. aku tersentak bangun mendengar suara adel yang memanggil namaku. Adel syuman walaupun keadaannya masih sangat lemah.
Del, ini bunga yang kamu minta, bunga abadi, bunga tanda ketulusan cinta ku denganmu.
Aku sayang kamu del, cepat sembuh ya..
Sore ini juga kita lakukan akad nikah, aku mau menikah denganmu del,
menetes sebutir air dari wajah lemah itu, aku sudah menyiapkan semuanya dan aku juga sudah mengabarkan hal ini kepada kedua orang tua ku. Akan kunikahi adel dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan serangkai bunga edelweis sebagai bunga cinta dan kasih sayang.
Akhirnya, pernikahan dimulai di sebuah ruangan tempat dimana adel dirawat. Mataku berkaca-kaca, sedih bercampur bahagia saat mendengar kata sah dari para wali dan saksi. Setelah itu, kami berdua berpelukan dengan sangat lama sekali karena saat itu aku tak menyangka jika adel sudah menutup mata dengan tenang dan pergi dari kehidupan dunia ini.
Aku tak tahan menahan sedih dan kenyataan ini, kenapa ini terjadi padaku. Keanapa aku harus dipisahkan  dengan orang yang kucintai dan mencintaiku.
Pak baskoro menyentuh pundakku dan mengatakan kalau adel ada menitip kansesuatu padaku sebelum ia pergi. Selembar surat dan sebuah cangkir yang merupakan pemberianku saat perkemahan itu.
##surat##
Aku tak tau sebenernya akan menulis apa, Bunga bunga tilip yang sedang bermekaran mungkin bisa menjadi bahan tulisan, Mereka bertaburan, merah, jingga, kuning , biru seperti yang seringkau lihat. Aku pernah berfoto diantar bunga bunga itu dan berharap ada kamu disitu. Aku menulis banyak sejarah bersamamu dan berharap menjadi prasati bagimu.
Sedih hatiku mendengarmu merisaukanku, antara senang atau perih karena ada seseorang yang memperdulikanku. Aku baik baik saja, berharap semua hanyalah mimpi panjang yang melelahkan namun tak mesti ditakuti.
Namun setelah ku sadari aku telah jauh melangkah, pergi kesuatu tempat yang entah apa namanya. Aku dimana? Dengan siapa? Untuk apa? Bagaimana? Sesuatu yang dicatat dan dikenang, jika terlupa akan terluka. Kapan impian dan doaku datang melihatmu disampingku saat pergi dan membangunkanku lalu tenggelam manja dalam senyummu. Malam itu aku bermimpi bertemu sepasang camar bermah kotakan perak setengah pecah.
indah wajah berhiaskan mata laksana bintang dan langit pandangin malamnya..
Aku bahagia bersamamu diwaktu yang singkat ini, cangkir yang dulu aku pinjam masih tersimpan bersih, dan kini aku minta kamu yang menyimpannya, cangkir itu slalu aku genggam setiap kali aku mempunyai masalah,
oea, aku yakin kamu pasti mampu membawakan hal yang telah kuminta padamu.
Yah, bunga edelwies,,
bunga yang selalu aku inginkan, Simpanlah itu sebagai tanda cinta kita. Sebagai tanda kamu sayang aku dan aku sayangkamu.
Salam cinta..

Edelweis Chintia




Membaca surat dari adel aku semakin tak kuasa menahan diri, aku bagaikan manusia tak berdaya, aku sempat berfikir kalau tuhan tidak adil, mengapa ia tega memberikan takdir seperti ini pada ku. TUHAN,  Apakah mencintai seseorang adalah kebodohan, apakah jatuh cinta padanya adalah dosa? Jika ia,aku mau mengulangi sekali lagi dikehidupan yang akan datang. Aku meminta dengan tulus padamu, pertemukanlah kami disurgamu. Karna aku mencintainya.
         Cerita cinta ku berakhir dengan perginya adel, dan aku berjanji akan selalu mengenangnya dan akan selalu tersimpan di hati yang terdalam, cinta yang bersemi antara Aku dan adel selamanya.
https://www.facebook.com/notes/fajar-xie-liverpudlian/edelweis/597776803573310