Edelweis..
Bunga indah, langka, yang biasanya hanya tumbuh di
daerah pegunungan atau lebih tepatnya dipuncak gunung.Yang kita tahu
bunga ini bernama bunga abadi karena melambangkan keabadian
cinta sepasang kekasih. Tapi bukan edelweis itu yang ingin ku ceritakan.
Edelweis chintia, seorang mahasiswi smester 3 di salah satu universitas
swasta di medan.Gadis manis berkulit kuning langsat, sedikit tomboy yang
pertama kali ku temui saat acara lomba lintas alam se - sumatera utara
beberapa tahun yang lalu.
##
Rob, gimana
kesiapan acaranya besok? Tanya bang fael, salah satu senior dikampus ku
yang merupakan ketua organisasi Mapala. Bang fael pula yang menunjuk aku
sebagai ketua panitia lomba lintas alam sumut yang di ikuti universitas
negeri dan swasta.
Ok bang, sementara belum ada kendala, tapi bang...
Anak anak yang lain dah tau semuakan tugas pokoknya, abangkan tau sendiri waktu kita dah deket.
“Santai rob, semuanya dah abang kasi tau..
Abang juga yakin, Roby aryadi sebagai ketua panitia bisa..
“bisa apa bang, bisa mati iya…
hahahahaahahaa……
kami pun tertawa seakan tidak ada masalah yang akan datang.
#Hari
H pun tiba, sore itu terlihat mulai bermunculannya peserta peserta yang
merupakan mahasiswa dari universitas seluruh sumatera utara. Mereka
datang dengan menaiki mobil dan bus.
Kesibukan pun tak terelakkan, rasa haus dan lapar tak lagi terasa..
‘’Permisi bang, tempat daftar ulang peserta dimana ya…
Aku
berhenti sejenak dari kesibukanaku karena dikejutkan dengan sesosok
wanita yang merupakan salah satu peserta dalam acara ini..
“Oh, di loket ujung sebelah kiri mbak..
Tapi kalo mau nunggu sebentar langsung dengan saya juga bisa, kan mbak liat sendiri disana lagi penuh..
‘‘mmm.... yawdah, aku tunggu bentar aja..
aku hanya diam sambil melayangkan senyum kepadanya..
##
Taburan
bintang bintang dan nyanyian jangkrik jangkrik dibalik semak blukar
menemani sepi malam. Terdiam dan terdiam terhanyut dinginnya angin malam
yang bergerak menyentuh kulit hingga menusuk kedalam tulang.
Terlihat
oleh ku seorang gadis yang sedang menahan dinginnya udara disini. Wajar
saja, udara daerah pegunungan kan emang dingin, mungkin dya masih baru
dan ini kali pertama mengikuti kegiatan seperti ini. Tanpa fikir panjang
aku langsung menghampirinya dan menawarkan segelas capucino hangat
padanya..
‘‘Mau capucino??
Dya hanya diam dan menggelengkan
kepalanya, aku tau dya merasa sangat kedinginan walau telah memakai
switer tebal ditambah syal yang menggulung dilehernya.
Ambilah capucino ini, ini akan membuat kamu merasa hangat,
gak bang, makasih,, sekali lagi dya menolak pemberian ku,
tanpa pamit aku langsung pergi untuk mengambil beberapa batang kayu bakar untuk membuat api unggun kecil di depannya.
Gimana, dah merasa hangat??
dya kembali diam dan mengangguk,,
untuk beberapa saat kami saling membisu dan aku terus meminum sedikit demi sedikit capucino yang ada dtangan ku..
sekali lagi aku meninggalkannya dan tak lama kembali lagi dengan segelas capucino hangat yang baru ku buat.
‘‘Nih ambil..
ayo ambil ajja, aku tau kalo kamu kedinginan minuman ini akan buat kamu semakin hangat,
akhirnya dya mau menerimanya dan masih saja diam.
Baru pertama kali ya ikut kegiatan seperti ini,
lagi lagi dya hanya menganggukkan kepalanya.
Hehehehe
Pantes,
seharusnya kamu ikut gabung ma yang laen tu disana, aku tertawa sambil
menunjuk kearah temen temen lain yang sedang menikmati acara kebersamaan.
Oiya, kenalkan.. nama qu roby, roby aryadi, aku ketua panitia acara ini
Dya tetap diam sambil memegang erat cangkir yang berisi capucino hangar yang tadi qu berikan.
Yauda kalo tetap gak mw ngomong, mw ikut ma ku ngumpul ma anak anak yang lain gak?
atau mw disini aja di depan api unggun mini ini.
Lagi lagi dia diam,,
diam
diam diam n diam, cewek manis misterius yang membuat aku penasaran
tetapi tak ingin mencari tau lebih dalam tentangnya. Aku pun
meninggalkannya sendiri bersama unggun yg sedang berkobar memberikan
kehangatan.
Tak terasa tiga hari berlalu dan acara selesai dengan membuahkan kesuksesan.
Itulah awal dimana aku bertemu dengan si cewek manis.
##Bintang
dan langit qu pandangi malam dimalam malam dingin itu, sentuhan mesra
dari angin angin siang hari itu, hangat mentari sentuhi sepanjang
detiknya, hari hari yang berlalu bagaikan air hujan yang jatuh dari
langit yang takan pernah kembali.
Mata ku fokus memandang layar laptop yang sedang aktif facebooknya,
tiba tiba,,
cekklliing......
suara pesan datang menghampiri fb qu yang ternyata si mico, temen sekelas qu yang juga salah satu anggota mapala di campus.
*Rob, da yg mw knln ma mu tu.
Tp dy malu..
**emg sp??*ada lah.. klen da pernh ktmu sblmnya..
**ach, srius.. da pernhketemu k gak kenal.*kan lum s4 kenalan
**mmm... ywd mana orgny..
*kw liat fbny “sie bunga edelweis“
*ok..
tanpa
fikir panjang qu arahkan mouse qu ke arah pencarian, terlihat oleh
qufoto cewek yang tak asing lagi bagi qu,sebelum qu add ternyata ada 1
permintaan pertemanan yang ternyata orang yang sedang qu lihat fbnya.
cekklliing......
*thx y da d add,,
**ok masama..
*masih ingat gak sama ku??
**sapa y...
* L L L gt ya,,, yasudah la...
**hehehehehe ya ingat la, sp coba yg gak ingat ama cwe yg mlm2 kdingnn n mw dbntu sok jual mahal.
*iy mf kl kmrin thu da smbong,
oy bg, knlkan, nama qu edelweis chintia, panggil ajja adel, dari univ nusantara, salam kenal
n mf br smpat memperekenalkan diri..
kl bg gak sa knal kn dr ge, krna adel da tw bnyak tntng bg,. bg ne no hp qu,, 0852784*** kita smbg lain kali y,,
askum .**iy, nnti qu hubungi.. n tolong jangan panggil abang y.. panggil ajja roby n salam kenal jg..
Hari
hari berlalu dan kami menjadi semakin akrab walau hanya sebatas teman
sms, telp dan dunia maya lainnya. Sampai pada sabtu sore aku mencoba
ngajak adel tuk janjian ketemu disalah satu cafe yang berada di jalan
rangeroad, yang akhirnya jadi tempat favorit kami setiap jalan bareng.
Aku tak tau kenapa aku begitu senang setiap kali berdua dengannya.
sore
itu menjadi sore yang indah, ntah kenapa jantung ini merasa berdetak
lebih kencang perasaan senang datang menghampiri ku, terlihat oleh qu
kupu kupu bersayap yang kepak kepakan sayapnya bergores dusta. Waktu
berganti begitu cepat, detik berganti menit berlalu dalam kenangan
kenangan yang tertinggal. Meninggalkan qu dalam sepi,pergi jauh tanpa
salam perpisahan. Aku tak menyangka kalau itu adalah sore terakhir
pertemuan kami. Aku kehilangan dan merasa sangat kehilangan, aku taktau
dosa apa yang telah aku lakukan yang membuat adel menghilang tanpa
jejak.
Beberapa tahun kemudian aku tepat berdiri di seberang jalan
cafe, tepat dimana aku sering berkunjung dengan adel, bayang bayang
masalalu muncul di dalam otakqu..
aku bagaikan tanah
dimusim kemarau yang gersang dan serta merta datang nya musim hujan.
Tamat dengan tetesan air pertama yang mengguyur tubuh ku. Menerima
panggilan kering yang mencakar.
Tuhan tolong aku..
Tolong ajari aku membaca tanda tanda itu..
Tentang
cinta yang tak pernah selesai dengan pertandanya, tentang kenangan yang
berlalu, tentang angin disore itu, tentang dinginnya angin pegunungan,
tentang seorang wanita indah yang entah brantah kehadirannya.
Aku tak tau dengan apa yang kurasa, aku mengingkan adel kembali dan melakukan hal hal yang dulu pernah dijalan kan bersama.
Mungkin Tuhan mendengar doa yang qu panjatkan tulus didalam hati,
Tak lama aku berdiri diseberang jalan cafe itu, terlihat oleh qu seorang wanita yang tak asing bagiku,ya,,
adel,,
yang baru keluar dari cafe itu. Ternyata adel juga masih ingat
dengan tempat itu, tempat dimana kami menghabiskan banyak waktu berdua
disetiap sore.
Aku langsung menghampirinya tetapi telat,
adel sudah masuk kedalam mobil jazz putih dan langsung pergi
meninggalkan qu. Aku hanya bisa diam dan membisu, sampai akhirnya ada
seorang lelaki menghampiri qu dan mengajak masuk kedalam cafe itu.
Aku
terkejut mendengarkan pernyataan lelaki itu yang ternyata adalah ayahnya
adel, adel terkena Penyakit Leukemia yang baru memasuki stadium 4,
tanpa sengaja ayahnya yang berada dibalik pintu kamarnya mendengar
permohonan dan berkata kepada ALLAH, “Ya ALLAH Jika ini jalan
untukku, aku akansiap menerimanya dengan ikhlas. Namun satu permintaanku
sebelum aku tiada, aku ingin merasakan kebahagiaan di sisa umur ku
bersama orang yang mau menerima dantulus mencintaiku dengan kondisi ku
seperti ini. mengingat perkataan adel itu, ayahnya berniat mencari siapa
pemuda yang ia cintai selama ini dan akhirnya menemuakan pemuda itu,
orang itu adalah aku. Aku sempat terkejut mendengarkan pernyataanitu,
adel takut kalau aku sampai tau tentang penyakitnya aku
akan meninggalkannya dan itu sebabnya selama ini adel menjauh dari qu.
Sisa umur adel tinggal 3 bulan lagi, dan disisa umur itu ayahnya pingin
ada seorang pemuda yang dapat membuat adel tersenyum.
Ayahnya juga
meminta pada qu untuk dapat menemani hari hari adel selama 3 bulan ini
dengan bayaran yang menggiurkan. Mendengar permohonan ayah adel yang
begitu tulus aku tak dapat berkata “tidak” dan langsung menyetujuinya. Akupun diberikan alamat rumah dan disuruh datang esok pagi kerumahnya.
##sejuknya pagi
berhiaskan embun nan menetes diatas dedaunan,sang surya pun enggan
memperlihatkan senyum manisny kepada dunia, yang ada hanya waktu tuk
mnunggu runtuhnya langit tuk jatuh kebumi.
Aku terkejut
ketika sampai didepan rumah adel, aku tak menyangka keluarga adel adalah
orang yang super duper kaya, rumah bagaikan istana kerajaan, di halaman
rumah terdapat 4 mobil mewah, begitu masuk melewati gerbang aku langsung
disambut pembantu dan disuruh masuk untuk menemui pak baskoro yang tak
lain adalah ayah adel. Pembicaan serius pun dimulai dan tanpa basa basi pakbaskoro mengatakan seluruh tugas qu.
“wwhhooaamm…
Siapa
sih yang buka tirainya, masih ngantuk tau.. suara lucu adel yang
qu dengar saat baru bangun, aku hanya diam dan melihat seorang gadis
bagaikan bayi yang lucu. Adel masih belum sadar kalau aku ada
dihadapannya, adel berfikir kalo aku adalah mang ujang yang merupakan
salah satu pembantu dirumah, sampai aku berkata,
“Adel bangun, langsung mandi, sarapan.. dah siang lo..
mendengar panggilan qu adel terhentakdan langsung bangkit dari tempat tidurnya..
roby.. Adel berulang kali mengucek matanya dan masih gak percaya akan adanya aku di depan matanya.
roby kan??
iya.. ini aku del,
roby.. roby aryadi, kenapa? Terkejutya... hehehehehehe
jawab qu sambil senyum senyum kepadanya.
tapi kok bisa?
Kok bisa ada dikamar qu,bisa tau rumah qu?? Adel tetap masih penasaran.
Yaudah,
mandi dan kita sarapan bareng dibawah, ayahmu sudah nungguin anak
gadisnya tu, cepat ya,, qu tunggu dibawah, kalo gak, jatah sarapanmu ntar
qu habisi lo..
jawab qu bercanda sambil keluar dari kamar adel.
Tanpa fikir panjang adel langsung pergi mandi karna pingin tau apa yang
sebenarnya terjadi. Tak lama setelah itu adel keluar dari kamarnya dan
langsung menuju meja makan dan langsung menyerang ayahnya dengan segudang
pertanyaan, tetapi pak baskoro hanya tersenyum dan berkata..
“tanyakan langsung aja ke orangnya..
Adel langsung melirik kearah qu..
“Gini
lo del, Gak sengaja kemarin aku ketemu dengan ayahmu di mall, kami
ngobrol ngbrol dan ternyata beliau adalah ayah mu, ya karna aku dah tau
dan aku juga kangen mamu, aku minta izin tuk datang hari ini tuk buat
kejutan. Hehehehe
Hhmmm... aku gak percaya.. jawab adel dengan santai..
Sudah sudah,, lebih baik kita sarapan yuk.. ajak pak baskoro
Kami
pun makan sambil ngobrol ngobrol dipagi itu. Keesok kan harinya adel
ngajak aku tuk janjian di cafe biasa. Aku duduk dipokok sebelah kanan dan
15 menit kemudian adel datang. Adel terlihat semakin cantik sore itu,
dengan memakai jilbab merah hati ditambah lagi memakai rok, baru kali ini
aku melihat adel memakai rokkarna dulu adel selalu memakai celana jins.
Dah lama,,sory ya,,
habisnya tadi pak prapto (supir) lama banget bawa mobilnya en aku bilang gak usah dijemput, jadi antar aku pulang ya,, hehehe
crutus adel sambil cengingisan,
Gak juga kok.. Cuma 15 menit,emang mau diantar pulang naik vespa jadul itu ?
Mau donk,aku pingin jalan jalan berdua ma mu lo.. ech, Rapi amat dirimu hari ini rob..
Kan mau ketemu kamu.. hehehehehehe
Jawab qu sambil ketawa.
Pembicaraan dan canda tawa pun terbangun disore itu tetapi tak lama setelah aku melayangkan satu pertanyaan untuknya.
‘’Del,sebenarnya apa sih alasan kamu menghilang tanpa kabar selama beberapa tahun ini ?
adel hanya terdiam dan melamun setelah mendengar pertanyaan qu.
Del, kok diem ? kalo gak mau jawab juga gak papa kok.. kita lupain aja.
Aku
pergi meninggalkannya untuk membayar es krim dan kentang goreng yang
sama sekali tak tersentuh olehnya. Bulatannya mencair seperti muntahan
bayi sesudah memakan bubur milna. Ceres warna warni membuatnya
seperti benar benar keluar daribibir mungil.
“Kok gak dimakan del??
gak, tiba tiba kenyang aja..
mmm…yaudah, gerak yuk,,
adel hanya menganggukkan kepalanya saja dan keluar cafe.
Rob, ada sesuatu yang mau akuceritakan.
Ada apa? Cerita aja
Maafin
aku rob, Alasan kenapa aku menghilang secara tiba tiba darimu, sesuatu
yang tak ingin orang lain mengetahuinya dan mungkin sudah saatnya aku
berkata jujur. Ada penyakit yang sedang menyerang tubuh qu, Aku terkena
kanker darah yang biasa disebutleukemia. Baru baru ini meningkat menjadi
stadium 4, waktu qu gak banyak lagi, hanya 3 bulan untuk sisaumur qu.
Dengan
air mata yang membasahi pipi dan bibir mungil itu, Adel mengungkapkan
semua yang telah terjadi pada dirinya, tak kuasa menahan kepedihan yang
ada didalam hatinya hingga adel berhenti berbicara.
‘’Aku tau kok
del, ayah mu telah menceritakan semuanya pada qu. Tentang penyakitmu itu,
kamu belum berani untuk mengatakannya padaku, karena takut jika aku dan
yang lain mengetahui hal ini, kami akan menjauh darimu. Jadi lebih baik
dirimu aja yang menjauh dari ku, bukan begitu alasannya? Kalo benar
begitu alasannya kamu salah besar del, jujur aku pribadi gak
memperdulikan hal itu,malah aku akan menemanimu meski kamu menghidap
leukemia ditubuhmu, disisawaktumu itu janji ku.
Mendengar
kata kata ku itu adel langsung memelukku dengan erat danmenangis,
pundakku basah, air mata mengalir begitu deras dan dengan suara lembut
adel berkata..
“makasih,, makasih roby..
Iya, tapi sudah donk meluknya, malu tau diliatin orang tu,
Maaf,,
gak papa kok..
Jalan
yang mengantarkanku masih tetap sendu yang sama, seperti mataadel. Mata
yang selalu mengundang semua orang untuk berenang. Dua ekor
ayam menyebrang jalan, berebut seekor belalang yang sayapnya patah.
Hampir hujan,tapi semoga tidak. Aku menjalankan vespa dengan sangat
lambat, bukan karna kelaparan atau karna mencari petunjuk jalan, tetapi
aku sibuk menghangatkan diriku dengan kenangan, kenangan bersama adel.
Malam itu aku mengajak adel tuk makan malam bersama diresto yang belum pernah kami kunjungi, resto sederhana tapi nyaman.
## Sesampainyadi rumah, adel mengirim pesan kepadaku untuk menanyakan apakah aku sudah sampai di rumah atau belum.
Seperti biasa, sebelum tidur adel selalu menulis hal hal yang terjadi pada dayrinya.
*** dayri sayang..
Cuma kamu yang slalu menjadi tempat curhat ku, semoga kamu g bosen bosenya mendengarnya,,
Waktu
ke waktu, aku mulai semakin merasa nyaman dengan Roby, Rasa yang dulu
telah kucoba buang kini dia datang kembali. Selain cakep, ramah, roby
juga seorang lelaki yang sangatbaik dan perhatian. Tentang penyakitku
ini, awalnya aku belum berani untuk mengatakannya kepadanya, karena aku
takut jika roby mengetahui hal ini, robyakan menjauh dariku. Tapi
ternyata enggak, roby sudah tau sebelumnya, Jelas akukaget mendengarnya
dan mengira jika roby tak ingin lagi mendekatiku karena aku mengidap
penyakit leukemia. roby diberi tau oleh ayah dan roby mengatakan
akan menemani ku disisa umur ku yang singkat ini. Bebanku terlepas selama
ini untuk merahasiakan penyakitku ini kepada roby dan hubungan kami pun
menjadi semakin dekat. Aku sangat bersyukur punya teman seperti roby.
Tapi Dayri,, Aku pingen lebih, aku ingin roby menjadi milikku dan
menikah dengannya. Tapi apa mungkin roby mau..
Dulu aku sangat
sadar dan tak akan pernah berharap dan bermimpi bisa berdekatan
dengannya. Berkhayal pun tidak.Melihatnya dari jauh itu sudah cukup, dia
tidak melarangku tuk mencuri bayangannya dan menyimpan dihati ini.
Rasanya sangat kaku sewaktu aku mencuri curi sisa sisa senyum dibibirnya.
Iya, itu hal mustahil yang takkan aku dapatkan. Banyak gadis yang telah
mengambil senyum roby, dan lebih banyak juga yang bermimpi.
Luka
dan pengharapan adalah doaku.Setia dan janji adalah mantra ku, ku
persiapkan hati ku untuk mencintai dan dicintainya. Menulis sajak sajak
atas namanya dan membabat masa lalu bersamanya. Kadang kadang berharap,
dia secepatnya saja dia mengatakan cinta,meski semua hanyalah hayalan
belaka.
Teriknya matahari disiang itu bagaikan si jago merah yang siap melahap pemukiman sempit dipemukiman kumuh ibu kota.
Kkrriiiinngg………….
suara
hp ku berbunyi yang ternyata pak Baskoro menelp dan meminta aku untuk
datang kerumahnya dan tanpa fikir panjang aku langsung kerumahnya.
Roby, saya sudah lihat perkembangan yang telah terjadi oleh adel,,
Ini ambilah..
Pak baskoro menyodorkan sebuah amplop kepada ku,
Apa ini pak?
Itu hasil kerja kamu selama ini, ambillah..
Tidak pak, terima kasih. Saya melakukan ini secara ikhlas.
Sudah ambil lah, dan saya mau kamu melakukan hal yang lebih berat lagi,
Pak
baskoro ingin aku menyatakan cintaku kepada adel dan mengajaknya menikah
disisa umur adel yang singkat. Ternyata pak baskoro telah membaca
buku harian adel yang menginginkan hubungan yang lebih serius disisa
umurnya. Aku bingung harus mengungkapkan apa yang kurasa, aku rasa di
umur ku yang ke 21 ini masih sangat muda untuk menikah. Aku masi ingin
kuliah dan bekerja.
Kenapa diam? Ayo beri jawaban, saya janji akan membayar 10x lipat dari yang sekarang.
Aku
masih tetap diam tanpa mengucap satu kata pun, Kami dikejutkan dengan
bunyi gelas pecah. Ternyata adel yang berniat membawakan minuman
untuk kami secara tak sengaja mendengar pembicaraan kami.
Dengan
cepat adel menghampiri kami yang sedang berbincang-bincang diruang tamu.
!! Dengan muka marah, adel bilang kepada ayahnya “yah, apa maksud semua
ini? Mengapa ayah melakukan ini semua?
kami terlihat sangat kaget
dan panik saat adel berkata seperti itu. kami hanya diam, menundukkan
kepala dan tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan yang aku berikan.
“Mengapa kalian semua diam?”,tambah adel dengan nada menyentak.
Adel
kecewa dan sangat kesal pada ayah yang telah membohongi adel selama ini.
Ternyata itu adalah perbuatan ayah yang menyuruh Roby untuk berpura-pura
menjadi kekasihku. Akhirnya pak baskoro menjawab, bahwa ia tak sengaja
mendengar pembicaraan adel dulu yang menginginkan aku menjadi kekasihnya
dan pernikahan sebagai permohonan terakhirnya.Beliau tak tega
mendengarnya dan tidak bermaksud untuk menyakiti hati adel. Beliau
mencari tau siapa orangyang bernama roby yang dulu sering disebut sebut
dan diceritakan oleh adel padanya. Maka dari itu pak baskoro mencari tahu
tentang aku agar adel bisa bahagia. Aku hanya terdiam dan
terlihat merasa bersalah.
“Jadi selama ini kamu hanya mempermainkan
aku dan tentang semua janjimu yang mengatakan akan selalu ada untukku
sebenarnya hanya kebohongan saja?” Tanya adel kepada pada ku
dengan emosinya.
aku berusaha menjelaskan, namun adel tak ingin mendengarkan penjelasanku.
Diiaaammmm…. Dengar roby..
Bagiku, semua ini sudah cukup jelas!! adel bergegas pergi meninggalkan kami dan keluar dari rumah.
Aku berusaha mengejarnya dan memberikan penjelasan.
“Del,,
Aku minta maaf sebelumnya. Memang benar jika aku telah disuruh ayahmu
untuk berpura-pura mendekatimu dan mencintaimu. Mungkin kamu
berfikir kalo memang aku jalani ini dengan semua kebohongan, tapi
percayalah jika dari dulu aku benar-benar mencintaimu.
Walau
aku tak tau sejak kapan, munkin sejak pertama kali kita
bertemu diperkemahan itu, saat kamu sedang tertusuk dinginnya udara
pegunungan dan aku mendekatimu dan ingin sekali dekat denganmu tetapi
kamu diam. Aku suka ma kamu dengan tulus apa adanya!!! Aku akan selalu
berada disampingmu. Del, tolong percaya ma ku.
Mendengar jawaban ku
tadi, adel terlihat bingung harus percaya atau tidak.Karena ia takutkan
jika itu hanya akal-akalan aku agar ia bisa lebih tenang.
Aaahh..
itu pasti akal-akalan kau saja!! Tanpa banyak bicara, adel menghiraukan
ku dan pergi meninggalkan kami. Sambil pergi, aku berteriak
“Kamu boleh gak percaya dengan perkataanku tadi, yang jelas aku akan buktikan semua ini kepada kamu!!
cinta tidak bisa kita pilih, tapi cinta lah yang memilih kita..!!
##
Hangat mentari pagi seperti tetesan serat dedaunan, memberi aroma yang
tak terupa bagaikan wangi bayi selesai mandi dan taburan bedak beruah
ditubuhnya.
Pagi itu aku sudah berada dirumah adel menyiapkan
sarapan, aku menunggu adel tak kunjung jua keluar dari kamar. Hingga
akhirnya terdengar suara pintu yang berbunyi pelan dan aku langsung
berdiri di depannya.
adel terkejut melihat aku yang sudah
berada di depan kamarnya. Dengan muka yang seolah-olah tidak ada
masalah, setelah sarapan aku ingin mengajak adel tuk berjalan-jalan ke
sebuah danau yang letaknya tak jauh dari rumahku.
“Mau apalagi
kamu kesini?” ujar adel sambil pergi ke kamar mandi.`Sampai adel keluar
kamar mandi, aku masih berdiri di depan kamarnya.
Del, ayo sarapan, aku dah menyiapin nasi goreng kesukaanmu, trus kita jalan ke danau,danaunya indah lo..
“Masih
berani juga ya kau menginjakkan kaki di rumahku? Pake acara ngajak aku
jalan lagi.. Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!!”
ujar Adel dengan nada yang menyentak. “Aku gak akan pergi sebelum
kamu memaafkan aku dan percaya jika aku benar-benar tulus mencintai kamu.
”Saat itu, adel yang sudah muak dengan penjelasan ku dan langsung menyeretku keluar dari rumahnya.
Tak
lama setelahnya tiba tiba hujan mengguyur kota ini, aku tetap berada
di depan rumah sambil menahan dinginnya udara diluar. Kulihat sesekali
adel mengintip ku dijenadel kamarnya yang berada d lantai 2, dari bawah
aku berteriaak
“Del,,
aku akan menunggu kamu sampai kamu mau keluar dan memaafkan aku.
mungkin
adel emang bener bener marah pada ku, bahkan setelah
mendengarkan teriakan ku tadi adel tak merespon sedikitpun malah belagak
cuek dan terlihat gak peduli sama sekali.
Aku menunggu dan
terus menunggu hingga malam tiba rintikkan hujan masih saja ada dan tubuh
ini sudah menggigil, aku tak lagi bagai karang tersapu ombak yang tetap
berdiri tegar.
Malam yang kuharap, mimpi yang bersimbah doa, Untuk
bersama para pemuja.Namun kenangan akan masa lalu tetap merampok
sebagai catatan yang tak terlupa.
Aku tau tubuh ini tak akan lama lagi sanggup untuk berdiri dibawah langit yang penuh akan derita.
## Gimana keadaanmu rob?
tanya adel,
aku lagi dimana?
kamu berada dikamarku tau,
ternyata tadi malam aku kelelahan dan terjatuh hingga dibawa kedalam rumah oleh adel.
Rob,
sebenernya kemarin aku bingung akan perkataanmu, aku harus percayaatau
tidak. Tetapi setelah melihat pengorbanan mu aku percaya kok.
Sewaktu
kamu diluar, aku terus memikirkan kamu dan sesekali mengintipnya dari
jenadel kamarku. Akhirnya, hatiku luluh karena tak tega
melihat penderitaan kamu hanya untuk meminta maaf kepadaku. Aku pun
keluar dari rumah dan menjemputmu yang basah kuyup yang ternyata sudah
tak sadarkan diri. Aku bener bener minta maaf.
“Apa kamu baik-baik
saja? Tentang permintaan maaf kamu itu, aku sudah maafkan kamu!! Apa kamu
benar-benar tulus mencintaiku?” ucap adel pada ku. “
Yaiya la..!!”
Terus pakaian ku sapa yang ganti? Kok seperti kaos cewek.
adel hanya tersnyum dan meninggalkanku.
Di meja makan kami berkumpul untuk sarapan yang telah disediakan mbok ina.
Rob, tentang tawaranmu yang mau ngajak aku ke danau masih berlaku gak?
masih dong.. kenapa? Mau kesana,,
mau lah,, ini kan acara ngdate kita yang pertama jadian..
Eecckkhh.... (tersedak)
kenapa rob? Nih minum..
gak papa kok del, tapi tanya dulu donk sama ayah boleh gak..
Boleh kan yah.. boleh ya boleh ya...
Pak baskoro hanya mengangguk dan tersenyum pada adel yang merupakan anak paling kecil dan dimanja dari ketiga saudaranya.
Sore
itu kami berangkat menaiki jazz putih milik adel, sebenernya adel meminta
untuk menaiki vespa qu saja, tetapi tak di izini pak baskoro
dengan alasan kesehatan adel.
Danau yang airnya
jernih itu, dan sebuah tanggul yang mungkin jika tanggul itu hancur akan
menenggelamkan aku beserta isi danau ini. Dengan tiga kincir angin besar
yang berada disekelilingnya begitu berkuasa disamping jembatan tua yang
tak pernah capai menyangga tubuh tubuh yang berbincang di atasnya.
Aku
terkejut ketika tanganku digenggam erat dengan adel, ini kali pertama
adel merangkul lengan, menggenggam erat serta bersandar dipundakku, kami
duduk berteduh dibawah pohon cemara yang dikelilingi pohon pinus
diantaranya. Kasih, didalam sana pasti dingin airnya,angin yang sepoi
yang selalu mengecupimu dengan senyum dan aku cemburu dengan langit itu
yang selalu dapat memandangmu dari atas sana. Tau kah kamu perasaanku?
sore
itu kami bermain dengan canda tawa, berkejar kejaran dan terlihat
dari kejauhan matahari yang akan menghilang bagaikan danau melahapnya
perlahan.
Roby, aku seneng banget hari ini,, makasih ya sayang.
Aku hanya mengelus jilbabyang menutupi kepalanya sambil memberikan senyuman yang tulus padanya.
Del, pulang yuk..
Boleh,,
Setelah
beberapa langkah kami berjalan tiba tiba kaki adel terasa sakit. Sakit
bagaikan seluruh bagian tulangnya tertusuk ribuan jarum.
Kamu gak papa del? Tanya ku dengan khawatir
Rob, sakit baget,,
aku
tak tega melihat adel menahan rasa sakit itu, tanpa fikir panjang aku
langsung menggendong adel tuk masuk kedalam mobil dan membawanya kerumah
sakit untuk bertemu dokter Hersky,dokter spesialis yang biasa menangani
adel. Sesampainya dirumah sakit adel langsung masuk keruangan khusus yang
aku sendiri tidak boleh masuk. Aku berinisiatif menelp pak baskoro
walaupun adel menyuruhku untuk merahasiakannya.Tak berapa lama pak
baskoro datang dan kami langsung menemui dokter hersky.
“Dok, gimana keadaan anak saya? Tanya pak baskoro..
Kelihatannya penyakit adel bener bener semakin parah, adel terkena leukemia limfositik kronis. Jelas dokter hersky
Terus apa yang harus kami lakukan dok? Tanya ku lanjut
Kita
gak bisa berbuat banyak, yang dapat kita lakukan saat ini adalah
menghiburnya, memberi semangat dan motivasi dan jangan lupa melakokan
kemoterapi yang intensive padanya. Jelas dokter
Setelah mendengatkan penjelasan dokter hersky kami langsung memasuki ruangan yang adel tempati.
Sayang kamu gak apa apakan..kamu harus kuat ya,, pak baskoro memberikan motifasi pada adel.
Iya yah,, makasih. Adel gak papa kok.. adel masih kuat. Jelas adel dengan suara serak..
Rob, makasih ya dah mau nemenin aku dan nganter aku kasini.
Iya, gak papa kok, itu kan sudah tugas aku sebagai cowok kamu. Jawab ku sambil tersenyum.
Beberapa hari aku terus bersamanya dan keadaan adel semakin memburuk,
Rob,
apa yang terjadi ama kaki ku? Kaki ku gak dapat kurasakan lagi. Lapor
adel dengan nada cemas, mendengar hal tersebut aku langsung melaporkan
kejadian tersebut kepada dokter, dan langsung di cek.Setelah pengecekkan
selesai dokter pun memanggil pak baskoro dan aku untuk membahas keadaan
adel.
Dokter berkata jika kanker darah dalam tubuh adel sudah
menyebar dengan cepat dan merusak pada system sarafnya hingga adel
mengalami kelumpuhan. Dokter pun mengatakan jika adel takakan hidup
lebih lama lagi dan mungkin bisa dihitung minggu. Padahal, saat
itu dokter mengatakan adel akan bertahan hidup selama 3 bulan lagi, dan
sekarang masih bulan ke-1. Aku bingung harus berbuat apa.
Sering
kubuat permainan bintang jatuh yang dipercaya sebagai pertanda, Seperti
surat serkal yang kukirim untuk mu dalam impian impian yang tak
sekedar pemanis masa. Tapi ia adalah sesuatu, bagaimana kita mencapai apa
yang kitaimpikan, mempertahankan apa apa yang kita impikan.
Mempertahankan apa apa yang kita miliki, meski halangan dan ketakutan
sering kali muncul. Aku tak mau ia pergi meninggalkanku.
Aku dan
pak baskoro masuk ke dalam ruangan dimana adel sedang berbaring lemah.
Pak baskoro pun mengatakan hasil itu kepada adel. Adel yang mendengarhal
itu hanya bisa pasrah dan menangis. “Mengapa cobaan ini engkau
berikankepa daku ya Allah?” Ucap adel dalam.
Beberapa hari adel dirawat dan hari-hari itu aku berusaha setia berada disamping adel.
Adel berkata kepada ku, “rob, maukah kamu mengabulkan permohonan terakhirku?”.
kenapa jawab begitu“? Emang apa yang kamu mau sayang?, jawab ku sambil menggenggam tangan adel yang lemah.
“Aku
mau edelweis.. bunga abadi yang menandakan cinta sejati, bunga kasih
sayang. Aku mau itu dari kamu roby. Setelah itu menikahlah dengan ku.
Kata adel dengan suara pelan..
Edelweiss ya.. bunga yang indah,,
seindah nama del,, edelweiss chintia.. aku janji akan
mendapatkannya untuk kamu del.. jawab ku dengan senyum.
Kamu harus
kuat ya,, tunggu aku pulang membawa bunga itu,, jelasku yang masih
menggenggam tangannya. Akan qu pertaruh kan segala milik ku. Akan ku
berikn semua yang ada dalam hidup qu untuk bisa hidup bersamanya.
Mendengar
permintaan adel itu aku langsung menelp 7 orang teman baikku tuk
menemaniku pergi mencari bunga edelweiss itu. Tapi sayang yuli salah satu
teman ku mengatakan kalau di sinabung,edelweis lagi tidak mekar. Jadi
kami mengganti tujuan yang akan di naiki, yaitu salah satu gunung
tertinggi Indonesia dengan ketinggian 3805mdpl “kerinci”.
Malam
itu juga kami berangkat, perjalanan yang melelahkan tapi membuahkan
hasil. Di puncak aku menuliskan namanya di atas batu besar, dan siang
telah berubah menjadi petang yang indah, camar camar yang menyampaikan
salammu datang menghampiri ku dengam suara suaranya di pepohonan itu. Dan
dari pandangan ku yang jauh ini, kau disana untuk mengingat mu, aku
mencintaimu.
Di tepi bebatuan itu terdapat sekumpulan bunga indah
yang mejadi tujuan awalku. Kupetik dan kurangkai dengan indah. Akan
kujadiakan ini sebagai hadiah terindah untuk diayang menunggu ku disana.
Aku langsung bergegas meninggalkan tempat itu dan pulang.
Rob, dirimu kau mau langsungpulang ni? Tanya idink salah satu teman qu
Iya brow.. kan klen tau sendiri tujuan utama ku kesini, jawab ku.
Yaudah, aku ma iji kan nemani roby turun, aku tunggu di bawah ya, aku tunggu di penginapan biasa,, sambut marta..
Sebelum turun aku menjabat tangan tangan teman teman ku sebagai tanda persahabatan kami.
3
hari setelahnya aku sampai ke rumah dan tanpa fikir panjang langsung
bergegas ke rumah sakit. Disana terlihat oleh ku beberapa orang keluarga
adel yang sedang menjenguk,,
Aku tak tega melihat kondisi adel yang
sudah sangat parah itu, adel koma dan tak sadarkan diri. Pak baskoro
yang melihatku langsung menyuruh ku menemui anak kesayangannya itu.
Del, ini aku roby. Tolong bangun.. adel masih saja tidak sadarkan diri.
Dokter yang datang menyuruhaku dan pak baskoro menemuinya di ruangan.
Dok, gimana keadaan adel?
Keadaannya semakin kritis,sepertinya kita harus merelakannya..
merelakan?
maksud dokter?
Iya, kita mengikhlas kanadel, merelakan adel pergi dengan tenang,
saat
itu juga aku tak kuat menahan kepedihan yang terjadi, bahkan aku tak
sadar kalau air mata ini jatuh begitu deras bagaikan air hujan yang jatuh
dari langit kelabu.
Semalaman aku gak tidur tuk menjaga adel walau tanpa sadar aku telah terlelap di sebalah adel.
Roby, roby.. aku tersentak bangun mendengar suara adel yang memanggil namaku. Adel syuman walaupun keadaannya masih sangat lemah.
Del, ini bunga yang kamu minta, bunga abadi, bunga tanda ketulusan cinta ku denganmu.
Aku sayang kamu del, cepat sembuh ya..
Sore ini juga kita lakukan akad nikah, aku mau menikah denganmu del,
menetes
sebutir air dari wajah lemah itu, aku sudah menyiapkan semuanya dan aku
juga sudah mengabarkan hal ini kepada kedua orang tua ku. Akan kunikahi
adel dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan serangkai bunga
edelweis sebagai bunga cinta dan kasih sayang.
Akhirnya,
pernikahan dimulai di sebuah ruangan tempat dimana adel dirawat. Mataku
berkaca-kaca, sedih bercampur bahagia saat mendengar kata sah dari para
wali dan saksi. Setelah itu, kami berdua berpelukan dengan sangat
lama sekali karena saat itu aku tak menyangka jika adel sudah menutup
mata dengan tenang dan pergi dari kehidupan dunia ini.
Aku tak
tahan menahan sedih dan kenyataan ini, kenapa ini terjadi padaku.
Keanapa aku harus dipisahkan dengan orang yang kucintai dan mencintaiku.
Pak
baskoro menyentuh pundakku dan mengatakan kalau adel ada
menitip kansesuatu padaku sebelum ia pergi. Selembar surat dan sebuah
cangkir yang merupakan pemberianku saat perkemahan itu.
##surat##
Aku
tak tau sebenernya akan menulis apa, Bunga bunga tilip yang sedang
bermekaran mungkin bisa menjadi bahan tulisan, Mereka bertaburan, merah,
jingga, kuning , biru seperti yang seringkau lihat. Aku pernah berfoto
diantar bunga bunga itu dan berharap ada kamu disitu. Aku menulis banyak
sejarah bersamamu dan berharap menjadi prasati bagimu.
Sedih
hatiku mendengarmu merisaukanku, antara senang atau perih karena ada
seseorang yang memperdulikanku. Aku baik baik saja, berharap semua
hanyalah mimpi panjang yang melelahkan namun tak mesti ditakuti.
Namun
setelah ku sadari aku telah jauh melangkah, pergi kesuatu tempat yang
entah apa namanya. Aku dimana? Dengan siapa? Untuk apa? Bagaimana?
Sesuatu yang dicatat dan dikenang, jika terlupa akan terluka. Kapan
impian dan doaku datang melihatmu disampingku saat pergi dan
membangunkanku lalu tenggelam manja dalam senyummu. Malam itu aku
bermimpi bertemu sepasang camar bermah kotakan perak setengah pecah.
indah wajah berhiaskan mata laksana bintang dan langit pandangin malamnya..
Aku
bahagia bersamamu diwaktu yang singkat ini, cangkir yang dulu aku pinjam
masih tersimpan bersih, dan kini aku minta kamu yang menyimpannya,
cangkir itu slalu aku genggam setiap kali aku mempunyai masalah,
oea, aku yakin kamu pasti mampu membawakan hal yang telah kuminta padamu.
Yah, bunga edelwies,,
bunga yang selalu aku inginkan, Simpanlah itu sebagai tanda cinta kita. Sebagai tanda kamu sayang aku dan aku sayangkamu.
Salam cinta..
Edelweis Chintia
Membaca
surat dari adel aku semakin tak kuasa menahan diri, aku bagaikan manusia
tak berdaya, aku sempat berfikir kalau tuhan tidak adil, mengapa ia tega
memberikan takdir seperti ini pada ku. TUHAN, Apakah mencintai seseorang
adalah kebodohan, apakah jatuh cinta padanya adalah dosa? Jika ia,aku
mau mengulangi sekali lagi dikehidupan yang akan datang. Aku meminta
dengan tulus padamu, pertemukanlah kami disurgamu. Karna aku
mencintainya.
Cerita cinta ku berakhir dengan
perginya adel, dan aku berjanji akan selalu mengenangnya dan akan selalu
tersimpan di hati yang terdalam, cinta yang bersemi antara Aku dan adel
selamanya.
https://www.facebook.com/notes/fajar-xie-liverpudlian/edelweis/597776803573310