KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “ Faktor Lingkungan dalam pertumbuhan tanaman” merupakan aplikasi
dari kami selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar dasar agronomi, makalah
ini juga untuk memberikan pengetahuan tentang dasar dasar agronomi tersebut.
Selesainya
makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari kelompok
kami atau pun Pihak pihak yang membantu lainnya. Kami mengucapkan terima kasih
karena mereka semualah kami punya motivasi dalam menyelesaikan tugas makalah
ini. Penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat positif demi
kesempurnaan makalah kami.
Kami
harap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi
referensi kita dalam mengenal dan mempelajari factor lingkungan dalam pertumbuhan tanaman ,
dan jika ada suatu kekurangan atau kesalahan yang terkait makalah ini kami
mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.
Jambi, 2011
Penulis
FAKTOR LINGKUNGAN
DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN
Tanaman
dan lingkungan adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan
diantara keduanya saling mendukung, saling menunjang, dan mempunyai ikatan
ketergantungan. Sedangkan fakror lingkungan yang paling primer dalam
pertumbuhan tanaman adalah
1.FAKTOR
TANAH :
Istilah
tanah mempunyai arti yg berbeda tergantung orang yang mempunyai kepentingan.
Bagi ahli pertanian tanah adalah merupakan bagian bagian bumi dimana akar
tanaman tumbuh, tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yg penting.
Adapun
fungsi tanah :
a. Menberikan unsur
mineral(hara) ;baik sebagai medium pertukaran dan tempat persediaan
b.Menyimpan/menyediakan air ( menjaga kelembapan)
c. Tempat berpegang bertumpu untuk tegak.
Pembentuka
tanah dari bongkahan – bongkahan bumi,,mulai dari proses pemecahan
(penghancuran) diamana batuan induk menjadi berkeping-keping secara halus,
berikutnya melalui proses yg terus menerus dan lama akhirnya pecahan -pecahan
mineral menjadi suatu komplek yg disebut tanah dan juga merupakan kerja
biologis dari tanaman dan jasad renik, susunan anorganik tanah: dibentuk dari
pelapukan padas & pengkristalan mineral-mineral yang digolongkan pada liat,
debu, pasir dan kerikil dan bahan organik/humus.
Potongan
tanah vertical yang dangkal dimana bagian induk, hanya sedikit dibawah
permukaan tanah dan dari batuan induk ke Top Soil disebut horisosn-harison ,
adapun pembagiannya :.
Horisan
A. adalah zone pencucian(eluviasi), banyak akar, bakteri cendawan, dan binatang
kecil(cacing, nematode)kurang zat terlarut dan banyk kehilangan fraksi liat dan
besi dan oksida aluminium.
Horison
B adalah zone penumpukan(iluviasai) kurang banyak mengndung bahan hidup, tinggi
kandungan: liat, besi, oksida aluminium, dan lengket bila basah keras bila
kering.
Horison
C terdiri bahan terlapuk, sering merupakan batuan induk.
1.1.
System Tanah
A.
Mineral anrganik ; berasal dari pelapukan bahan induk, jumplah dari 1-99% dlm
tanah liat, komponenya terdiri dari campuran partikel-partikel yang berbeda
ukuran, komposisi, dan sifat kimianaya. Menurut besaran partikel terdiri ;
batu; kerikil; pasir; debu; dan liat dan perbandingan dari jumlah perbagian
menentukan Tekstur tanah.(lempung, liat, liat berdebu, dll), adapun tanah berat
artinya kandungan liat tinggi dan bercampur partikel yg halus, sedangkan tanah
ringan: kandungan liat rendah , pasir tinggi dan partikel kasar
lain.bagian.
Tanah
liat adalah tanah yg aktif secara fisisk dan kimia, berukuran secara koloid,
dan berstruktur kristal.air yg ada sebagai pelumas dan pengikat. Tekstur tanah
mempengaruhi daya laju air dan inflitasi air.
Struktur
tanah ditunjukan pada pengaturan atau susunan dari partikel – partikel tanah y
ang menjadi agregat- agregat, yang menyebabkan struktur yang baik adalah ukuran
dan aturanya kedalam butiran- butiran dari partikel mineral dari berbagai
ukuran tersebar bersama bahan organic atau persenyawaan perekat. Tanah pertanian
memiliki struktur majemuk : kolum kurang 25mm, bongkah 1-25mm, granular 3-5 mm,
remah 1-3mm, massif kompak /berlumpur, tanah liat memiliki total jumplah ruang
poro-pori lebih besar dari tanah pasir, sifat remah tergantung tekstur tanah
dan persentasi humus(bahan organik terurai yang stabil)
Daya
tukar kation dari suatu tanah dinyatakan dengan milikivalen tiap 100 gr dan
setara dengan jumplah meq dari H+ yang akan bergabung dengan 100 gr tanah
kering., kesanggupan tanah untuk mensuplai mineral untuk absorbsi oleh tanaman
merupakan ukuran kesuburanya,
Reaksi
tanah menunjukan keasaman atau kebasaan tanah(ph) yang antara 0-14, ph 6-7
tanah netral, untuk ph 4 kebawah tanah asam, sedangkan ph 9 keatas (kekurangan
fe) disebut bassa/ pengendapan persenyawaan besi.
B.
Bahan Organik tanah ;Adalah fraksi yg berasal dari organisme hidup yang
mengalami pelapukan, pembusukan. Sedangkan sampah yg membusuk sebagian disebut
duff yang bercampur dengan miselium cendawan. Lapisan atas dalam fraksi organic
disebut humus, bahan organic penting dalam menyimpan air, bahan organic sebagai
busa: dapat menyerap sejumlah besar air dibanding beratnya, sumber unsur
mineral yang telah terurai, oleh cendawan, bakteri, dan organism lain denagn
membentuk karbondioksida dan air mineral (mineralisasi), bahan organic membantu
mempertahankan Struktur tanah, menurut dasar tipenya ada dua tipe tanah:
tanah
mineral ; tersusun dari zat-zat anorganik dan sejumplah bahan organic yang
sedang membusuk dalam jumlahyang berbeda.
Tanah
organic ; dibentuk dari bahan bahan tanaman yang membusuk sebagian pada keadaan
berawa-rawa,(conth tanah gambut).
Linkaran
kimia(chemical cyling) terdiri dari:
a). absorsi mineral lewat akar dan
penggabunngan kimia oleh tanaman.
b).
kematian tanaman dan bagianya
c).
dekomposisi bahan tanaman dan pelepasan mineral kedalam tanah.
C.
Organisme tanah ; Memegang peranan dalam perkembangan tanah, yaitu suatu
variasi luas kehidupan tanaman dan hewan, berat total organisme tanah dibagaian
tanah yg subur (± 30 cm) mencapai 6.000 kg/ha, kira kira berat tanah yg ditinggali. Diantaranya( bakteri, tanah, jamur
patogenk/berguna, cacing, semut, dll.
D.
Atmosfer Tanah/udara/oksigen ;Berada dlm pori-pori yg tidak terisi air ,
kelembapan dari atmosfer tanah mendekati 100%., Oksigen digunakan dalam
respirasi yg dilakukan oleh akar dan mikro organisme dan tidak dapat digantikan
segera, bila air yg banyak dalam tanah maka oksigen akan terdesak keluar,
varabilitas atmosfer tergantung bahan organik dan organisme tanah dan
terpengaruh oleh musim.
E.
Air tanah : Fluktuasi air yg terdapat dalam tanah berpengaruh terhadap kondisi
lingkungan, jika air tanahnya dangkal maka keadaan di atasnya lembab dan jika
air tanahnya dalam maka keadaan di atasnya gersang (kering/tandus)
1.2
Klaasikasi Tanah
Pengggolongan tanah
berdasarkan perbedaan iklim yg mempengaruhi pembentukanya, didaerah lembab
dikenal 3 golongan luas :
a. tanah tundra, tanah terdiri dari lapisan gelap yang kaya akan meteri organik
dan lapisan kaya mineral yang menutupi permafrost.yaitu tanah bawah atau
endapan permukaan dimana suhu berada di bawah titik beku sepanjang waktu (dari
2-10 ribu tahun)
b.
Podsolid,( dari bahasa rusia: abu dibawah yg menunjukan warna lapisan horizon)
; mempunyai timbunan sampah dan humus yang dalam, masam, lapisan oksida
aluminium dan besi tercuci/terkikis, sedangkan organisme yang ada; cendawan,
dan tanah ini merupakan tanah yg berpotensi untuk pertanian tapi mudah rusak
bila cara bertanamnya kurang baik.
c.
Laterik(bhs latin:bata/digunakan untuk bangunan) : memiliki timbunan sampah dan
humus yg dangkal, tanah netral, terdapat lapisan oksida aluminium dan besi
diatasnya , organisme utama bakteri, dan biasanya tedapat tanah hujan tropic,
dgn cirri pelapukan kimia yg intensif.
1.3
Kesuburan Tanah
Kesuburan
tanah berhungan dengan komposisi kimia dan mineral an organic primer dan yg
paling penting adalah tingkatan hara yg tersedia bg tanaman.diantaranaya
kelarutan zat hara, ph tanah, kapasitas pertukaran kation, tekstur tanah, dan
bahn organic yg ada. (lampiran gambar 4)
a.
N(nitrogen) ;
Yang
paling dominan dalam pertumbuhn tanaman, yg tersedia dlm tanah berbentuk
ion-ion nitrat(NO3) dan ammonium(NH4). Perubahan dari senyawa N yg tersedia
membentuk lintasan yang terdiri dari unsur protein dan sebaliknya. Yang sebagian
besar peristiwa biologi yang disebut fiksasi N : perubahan bentuk N udara
menjadi bentuk yg tersedia bagi tanaman dengan bantuan bakteri yng bersifat
simbiotik yang dapat mengubah N udara ke bentuk N-terikat yang terdapat dalam
akar tanaman kacang kacangan.(bintil akar), bakteri yang terlibat dalam
nitrifikasi( bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah) bersifat autotropik
aerobic; tidak memerlukan makanan organik tapi oksigen jadi sangat dipengaruhi
oleh aerasi tanah, suhu dan kelembapan tanah. Sedangkan proses kehilangan
aerasi dan pelepasan nitrogen dari tanah kemabali ke N udara dsebut proses
anaerobik, nitrogen yg tersedia tergantung pada kandungan bahan organic dan aktifnya
jasad renik dari tanah.
b.
Phospat(P) :
Sifat
lebih stabil dalam tanah, tersedia dalam tanah kurang dibanding N yang terikat
dengn kalsium, magnesium, besi dan aluminium, terdapat pada tanah dengan PH
rendah(2-5) terikat pada aluminium dan besi, pada ph tinggi(7-10) menjadi
terikat pada kalsium, dalam ph 5-7 sangat tersedia pada tanaman. p dalam tanah
sedikit maka kehilangan P sedikit juga.
c.
Kalium(c) :
Sebagi
ion yg dapat bertukar dengan koloit tanah, kalium sangat banyak dalam tanah
namun kelarutanya rendah dibanding yg lain, cenderung sedikit pada tanah
organik.
d.
Kalsium(Ca) :
Mempunyai
pengaruh banyak pada aktivitas mokroba tanah, PH, dan absorsi dari ion lain,
berada dalam tanah dalam bentuk terlarut dalam air sebagi kation yg dapat
dipertukarkan dan kombinasi dengan persenyawaan organik.
e.
Magnesium(Mg) :
Diabsorbsi
sebagai ion, dalam tanah berbentuk yang terlarut dan sebagi kation yg dapat
dipertukarkan, dalam tanah pasir yg masam, daerah lembab keberadaanya kurang.
f.
Sulfur(S) ;
Dalam
tanah tidak besar jumplahnya, terus menerus tercuci, tetapi selalu ada
pengembalian kedalam tanah.biasanya S ditambahkan bersama persenyawaan seperti
superpospat.
g.
Mangan(Ma);
Tersedia
dalam tanah berbentuk ion, namun dalam tanah alkalis(organic tinggi) dan dalam
keadaan aerobik ( mangan dioksidasi(MnO -----Mn O2) jadi Mn ++ ke Mn ++++ ) yg
menyebabkan tidak tersedia. Keasaman tanah dan dalam keadaan anaerobik bisa
menyebabkan tanah keracunan mangan.
h.
Boro(B), seng(Zn), tembaga(Cu), molybdenum(Mo)
Diperlukan
dalam jumplah sedikit oleh tanaman.
1.4
Hubungan Air – Tanaman- Tanah
Air
merupakan bagian dari sel, jumplah bervariasi tergantung jarinagn, contoh : 3%
pada kulit kacang, 40% pada kayu dorman, dan 90% pd buah yg sukulen(semangaka),
air sabagai :
a.
pelarut dari sel,
b.
medium penggankutan dalam tanah,
c.
mempertahankan tugor,
d.diperlukan
sebagai hara pmbentukan senyawa baru( sepertiga dri karbohidrat dan protein yg
disenyawakan secara kimia) ,
Kurang
air menyebabkan :
a.
terhentinya pertumbuhan
b.
menyebabkan difisensi perubahan terus menrus pd tumbuhan irreversible (/proses
perancanagn yg tidak bisa dibalik)), dan mengakibatkan kematian,
c.
digunakan tanaman saat tranpirasi,
Kehilangan
air akibat sampingan dari fiksasi(tersemat) karbon, (teradsorpsi terikat secara
kuat sehingga tidak dapat dilepaskan kembali oleh reaksi pertukaran),kehilanag
air saat transpirasi oleh tanaman sebagai pertukaran dengan karbon sangat
penting bagi pertumbuhan. Tanaman yg dalam masa pertumbuhan memerlukan air
banyak dan melebihi jumplah yg terdapat dlm tanamn itu sendiri, kehilangan air
tergantung pd suhu, kelembapan relatif, dan gerakan udara. Matahai mempengaruhi
/ membantu dalam energi mengubah air dalam bentuk selaput ke bentuk uap,
sehinnga dimanfaatkan oleh tanaman. Kebutuhan air dari tanaman dinyatakan
sebagai jumplah satuan air yg diisap persatuan berat kering yg dibentuk.
1.5
Kelembapan Tanah
untuk
menggambarkan jumlah uap air yang wujud dalam campuran gas bagi udara dan air,
Kapasitas lapang(field capasiti) : jumpalah air maksimum yg tertinggal sehabis
permukaan dikuras dan sehabis air yg keluar dari tanah akibat gaya berat,
kekurangan air pada tanaman yang tidak tidak dapat dibalik / walaupun udah
disiram tp tetap mati : titik layu permanen . air yang teringgal dlm tanah yang
tidak tersedia bagi tanaman disebut air hidroskopik dan air yg terikat secara
kimia, yg dipegang erat-erat oleh tanah dalam selaput setipis atom. Air
tesedia(bs diserap tanaman) adalah tingkatan air yg berada antara titik layu
permanen dan kapasitas lapang( air kapiler) , total jumpalh air yg tersedia bg
tanamna tergantung pada beberapa faktor diantaranya: Tipe dan kedalamn
perakaran tanman, laju kehilangan air oleh penguapan/tranpirasi, suhu, dan laju
penambahan air tambahan, makin sedikit air dlm tanah makin erat air dipegang
dengan ukuran tekanan atmosfer/oksigen. Pd titiklayu permanen air dipegang dgn
kekuatan kira2 15 atmosfer. Kecepatan ektstraksi air dr suatu tanah merupakan
fungsi dari konsentrasi akar, yg berkurang menurut kedalaman akar.
1.6
Gerakan Air
Perkolasi
yairu gerakan air melaui tnh berhubungan dgn jumlh air yg ada, kecepatan air
tergantung pd tekstur tanah. cnth tnh liat berat pori lebih kecil dan berliku
maka air lambat bergerak disbanding tnah pasir atau lempung, infiltrasi adalah
gerakan air masuk kedalm tanah. Kenaikan keatas dr air kapiler dr permukaan air
tanah adalah suatu factor dlm pengisisn kembali oleh tanaman dr air yng hilan
dan duapkan dr tanah. Penguapan ini terbatas pd bagian atas dr tanah, karena
akan memerluka banyak tekanan untuk menarik air tsb yg trgantung pad tinggi
kolom air, untuk tanamn berakar dangkal dipastikan pd musim kemarau akan
kekurangan air.
2.
FAKTOR SUHU
Suhu
menentukan laju difusi dr gas dan zat cair dlm tanaman, bila suhu turun maka
viskositas aiar naik, begitu juga untuk gas-gas , energy kinetic, dari
kaorbondioksida, oksigen dan zat lainberubah sesuai degan perubahan suhu.
Mempengaruhi
kelarutan Zat. , contoh, karbon dioksida dlm air dingin cepat larut dua
kalilipat disbanding air panas, gula lebih cepat larut dlm air panas dbanding
air dingin.
Menpengaruhi
kecepatan reaksi ; mempunyai efek penting pd respirasi,Menjaga keseimbangan
system dan persenyawaan , missal antra gula, hati dan lemak berubah bila suhu
berubah., contoh; pada musism gugur gula berkurang tapi pati dan lemak
meningkat, musim terjadi perubahn dari pati dan lemak kegula yg akn di salurkan
ke bagian-bagian tanaman yang tumbuh aktif.
Mempengaruhi
reaksi biokimia dan fisiologi tanaman : menentukan tingkatan perbagai tugas
tanaman seperti absorsi mineral dan air., fotosintesis lambat pada suhu
rendahakibatnya laju pertumbuhan tanman lambat , juga mempengaruhi aliran
stoplasma dlm sel.
Suhu
maksimum untuk pertumbuhan tanamn antara 5-350c.hal lain yg mempunyai hubungan
dengan suhu daiantaranya respirasi, fotosintesies, pendewasaan dan pematangan
tanaman, dormansi, pembungaan, dan pembentukan buah. Sedangkan yang disebut
suhu kardinal adalah suhu dimana perubahan kecepatan proses-proses yang
berlngsung , adalah kritikal bagi survival pertunbuhan atau daya membiak dari
tanaman.
3.
FAKTOR CAHAYA
Cahaya
akan membantu dlam dalam pembentukan hijau daun yg bertalian dengan pembentukan
klorofil, dan perangsangan fotosintesis dan mendapatkan struturnya yg normal,.,
wujud marfologi dari tanaman yang kekrangan cahaya disebut etilogi dan
dihubungkan dengan pengaruh cahaya pada distribusi dan sintesis auksin.
Kaeadaan cahaya yg dingin menguntungkan pengubahan pati ke gula, yg selanjutnya
menjadi tersedia untuk sintesis pigmen merah yaitu antosianin, diwaktu malam
dingin klorofil diuraikan, pigmen karoteroid kuning yang stabillebih Nampak, yang
mengakibatkan perubahan warna daun musim gugur.
3.1
Mutu dan jumlah cahaya
Pertumbuhan
optimum bila seluruh kisaran spectrum cahaya Nampak(yaitu cahaya putih
matahari) yg diberiakan.energi cahaya yg diuraikan (partikel) disebut
photons(quanta), berbanding terbalik dgn panjang gelombang.,kuantitas
cahaya/intensitas cahaya ditunjukan oleh konsentrasi gelombang cahaya ,
dinyatakan dengan energy listrik(watt) tiapa satuan luas atau dengan
teranganya(footcandle), footcandle/ pengukuran terang adalah intensitas
penyinaran berdasarkan kepekaan manusia, sehingga energy sama panjang gelombang
5550 Ao. akan memiliki angka footcandle lebih tinggi dari pada panjang gelombang
6500 Ao. (lampiran table 1)
3.2
Cahaya dan Potosintesis
Laju
potositesa berbanding lurus dengan intensitas cahaya sampai kira 1.200
footcandle, klorofil hanya dapat menggunakan sebagian saja energi cahay secara
efisien pad hari hari yang cerah yang dapat mencapai lebih dari 10.000
footcandle, namun akan beda bila adanya naungan, potosintesis berhubungan
dengan ketersediaan bahan mentah yaitu air dan karbondioksida dan energy yg
tersedia dalam bentuk cahaya dan panas yg tesedia, namun beberapa tanaman hanya
sepersepuluh membutuhkan cahaya matahari penuh, perbedaan dalam kebutuhan
cahaya mengakibatkan adanya klasifikasi : kedalam tanaman cahaya terbuka dan
tanaman naungan( tanaman lindung), tanaman yang membutuhkan cahaya penuh untuk
survivbalnya disebut heliofit( tanaman cahaya), beberapa tindakan budi daya yang
menyangkut factor cahaya:
a.
pengaturan tanaman, dan jaraknya system ganda(multi cropping)
b.
pengaturan”etage-bauw” dipekarangan,
c.
penggunaaan naungan, dan pohon pelindung
d.
penambahan cahaya,
Dari
cahaya yang diterima hanya 1 % yg dipakai untuk fotositesa, siasanya
dipantulkan, dipancarkan kembali diubah kedalam panas digunakan untuk transpirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar